Berita Banjarbaru

Marak Kekerasan Seksual Anak di Bawah Umur, DP3APMP2KB Banjarbaru Kampanyekan Tindakan Pencegahan

Sedikitnya ada empat kasus kekerasan seksual pada anak di bawah umur, yang terjadi di Kota Banjarbaru, hingga pertengahan Maret 2024.

Penulis: Muhammad Rahmadi | Editor: Edi Nugroho
Diskominfo Banjarbaru untuk Bpost
Kepala DP3APMP2KB Banjarbaru, Puspa Kencana saat mengkampanyekan pencegahan kekerasan seksual terhadap anak dan perempuan 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARBARU - Sedikitnya ada empat kasus kekerasan seksual pada anak di bawah umur, yang terjadi di Kota Banjarbaru, hingga pertengahan Maret 2024.

Pertama terjadi pada malam pergantian tahun. Korban anak perempuan yang baru berusia 12 tahun, dicabuli oleh seorang pria pengangguran berinisial I (24).

Kemudian beberapa hari setelahnya, anak yang juga baru berusia 12 tahun, dicabuli oleh Tiga pria dewasa F (24), MEM (20), M (23) dan satu anak di bawah umur ABH (16)

Selanjutnya kasus kekerasan seksual terjadi di lingkungan Pondok Pesantren di Banjarbaru. Korban baru berusia 14 tahun, yang mendapatkan perlakuan tidak senonoh dari seniornya sendiri berinisal MRF (19).

Baca juga: Truk Senggol Lampu Lalulintas di Simpang Empat Jalan Tjilik Riwut Sampit Hingga Roboh

Baca juga: Masih Banyak Warung Sakadup Beroperasi Pada Bulan Ramadan di Banjarbaru, Begini Respon Satpol PP

Terakhir, kekerasan seksual melibatkan oknum ASN Instansi Vertikal di Banjarbaru, berinisial AR (42).

Pelaku yang memiliki pekerjaan tambahan sebagai guru les privat, melakukan aksi bejatnya, kepada muridnya sediri yang masih berusia 9 tahun.

Para pelaku pada kasus kekerasan seksual terhadap anak tersebut kini telah menjalani proses hukum.

Kendati demikian, sebagai upaya pencegahan, Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pemberdayaan Masyarakat, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3APMP2KB) Kota Banjarbaru mengkapanyekan pencengahan kekerasan terhadap perempuan dan anak.

Dikatakan Kepala DP3APMP2KB Banjarbaru, Puspa Kencana, bahwa kampanye tersebut dilakukan untuk memastikan setiap anak memiliki lingkungan yang aman, dan mendukung untuk tumbuh berkembang.

"Kampanye ini memiliki fokus yang kuat pada pencegahan kekerasan, perlindungan anak dan peningkatan kesadaran masyarakat," katanya, Minggu (17/3/2024).

Puspa mengakui bahwa sejauh ini kekerasan terhadap perempuan dan anak khususnya di Kota Banjarbaru angkanya masih cukup tinggi.

Maka dari itu ujar Puspa pihaknya hadir untuk memberikan hak pendampingan kepada pada korban.

"Sehingga perempuan dan anak bisa memperoleh keadilan, terhadap kejahatan kekerasan seksual yang mereka alami," ujarnya.

Lebih lanjut Puspa menjelaskan, kekerasan terhadap perempuan dan anak bukan hanya sebatas pelecehan seksual, melainkan juga terhadap fisik dan psikis.

Diharapkannya, dengan kampanye tersebut, dapat membawa perubahan positif yang signifikan, dalam membangun lingkungan lebih aman dan ramah anak.

"Kami terus mengupayakan perlindungan anak dan perempuan. Kesejahteraan mereka sebagai prioritas utama dalam pembangunan Kota Banjarbaru, kampanye kami lakukan juga sekaligus memenuhi satu indikator menuju Kota Layak Anak (KLA) tahun ini," jelasnya.

(Banjarmasinpost.co.id/Muhammad Rahmadi)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved