Berita HSS
Sepi Selama Ramadan, Joki Bamboo Rafting Loksado Siapkan Banyak Rakit Sambut Libur Idul Fitri 2024
Libur Ramadan, membuat masyarakat khususnya di Kabupaten Hulu Sungai Selatan tak melakukan aktivitas berwisata
Penulis: Hanani | Editor: Edi Nugroho
BANJARMASINPOST.CO.ID, KANDANGAN- Libur Ramadan, membuat masyarakat khususnya di Kabupaten Hulu Sungai Selatan tak melakukan aktivitas berwisata.
Hal tersebut diakui para joki bamboo rafting yang tak sepekan ini tak mendapat permintaan jasa rafting di sungai Amandit dengan rakit bambu tersebut.
Fahrani, pengelola villa Kantauan di Desa Hulu Banyu Loksado, yang juga joki (pengendali rakit) bamboo rafting kepada banjarmasinpost.co.id, Minggu (17/3/2024) mengatakan sejak awal Ramadan, kunjungan wisatawan sepi.
“Ini terjadi tiap Ramadan, karena masyarakat, khususnya Kalsel focus beribadah dan melaksanakan puasa,”kata Fahrani.
Baca juga: Marak Kekerasan Seksual Anak di Bawah Umur, DP3APMP2KB Banjarbaru Kampanyekan Tindakan Pencegahan
Baca juga: Truk Senggol Lampu Lalulintas di Simpang Empat Jalan Tjilik Riwut Sampit Hingga Roboh
Sebagai joki rafting Fahrani sendiri mengatakan tetap melayani permintaan rafting, jika ada permintaan wisatawan di bulan Ramadan ini.
“Sebab, hanya ini pekerjaan kami,”katanya. Selama tidak ada kunjungan wisatawan, Fahrani mengatakan pilih menyiapkan diri menghadapi liburan IDul Fitri 1445 HIjriah mendatang.
Seperti biasa, jelas dia tiap Idul Fitri terjadi peningkatan kunjungan wisatawan dan permintaan bamboo rafting.
“Mulai sekarang saya bersama teman-teman menebang bambu. Menyiapkannya untuk dirakit, sehingga saat lebaran Idul fitri dan banyak yang mau rafting, kami sudah siap membawa wisatawan,”katanya.
Sedangkan untuk penginapan, villa Kantauan yang dikelolanya juga sudah diboking wisatawan untuk liburan Idul Fitri nanti.
“Ada yang dari KAndangan, Banjarmasin dan Banjarbaru serta daerah lainnya,”katanya. Untuk saat ini, kata Fahrani, kondisi sungai Amandit di Loksado sangat jernih.
Namun, tak bisa diprediksi apakah saat lebaran nanti ketinggian airnya meningkat atau bertahan seperti sekarang.
“Yang jelas untuk standar operasional keselamatan berwisata di sungai Amandit Loksado sudah ada. Jika terjadi peningkatan air lebih dua meter dan hujan berjam-jam, biasanya ditunda untuk rafting,”katanya.
Disebutkan, kalaupun debet air meningkat, biasanya sungai Amandit di Loksado cepat surut atau turun, sehingga tidak begitu mengganggu kegiatan rafting. (banjarmasinpost.co.id/Hanani)
--
| Satu Keajaiban Kondisi Balita 2,5 Tahun yang Hilang Dua Malam di Hutan Malinau Loksado HSS Kalsel |
|
|---|
| Jago Merah Mengamuk di Kapuh HSS, Hanguskan Rumah dan Satu Sepeda Motor |
|
|---|
| Titik Terang Baru Pencarian Balita Hilang di Hutan Desa Malinau Loksado HSS Kalsel |
|
|---|
| Dipastikan Siap Berlaga di Peparprov V Kalsel, Kontingen HSS Resmi Dilepas |
|
|---|
| Sampah Tanpa Penampungan di Jalan Jenderal Sudirman Tibung Kandangan, Kadis: Pikirkan Lokasi Baru |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.