Ramadhan 2024

Apakah Ada Tanda-tanda Fisik Lailatul Qadar? Buya Yahya Imbau Umat Islam Lakukan Ini

Buya Yahya menjabarkan tanda-tanda fisik hadirnya Lailatul Qadar di bulan Ramadhan.

Editor: Mariana
Al-Bahjah TV
Buya Yahya menjabarkan tanda-tanda fisik hadirnya Lailatul Qadar di bulan Ramadhan. 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Penceramah Buya Yahya menjabarkan tanda-tanda fisik hadirnya Lailatul Qadar di bulan Ramadhan.

Tanda atau ciri datangnya Lailatul Qadar, disebutkan Buya Yahya sesuai yang disampaikan Nabi Muhammad terekam dalam hadits shahih di antaranya berupa malam yang penuh kelembutan.

Kendati demikian datangnya malam Lailatul Qadar, Buya Yahya menuturkan disembunyikan oleh Allah sehingga umat muslim tak ada yang mengetahui kepastian hari keberapa dalam Ramadhan.

Buya Yahya mengatakan ada kemuliaan di malam Lailatul Qadar bagi siapapun yang merindukan malam yang lebih baik dari 1.000 bulan tersebut.

Bulan Ramadhan adalah bulan suci yang mana di dalam umat muslim diperintahkan memperbanyak amal ibadah.

Baca juga: Syarat Khusus bagi Perempuan yang Ingin Itikaf di Bulan Ramadhan, Ini Kata Ustadz Khalid Basalamah

Baca juga: Resep Menu Buka Puasa Ramadhan 2024, Kreasi Minuman Es Buah Pelepas Dahaga

Selain puasa, ibadah lainnya yakni shalat sunnah siang dan malam, tadarus Alquran, dzikir, hingga sedekah hendaknya dimaksimalkan di sisa waktu bulan Ramadhan.

Ada satu malam yang didambakan seluruh umat Islam di dunia saat bulan suci, yakni malam istimewa Lailatul Qadar.

Buya Yahya menerangkan orang-orang yang merindukan Lailatul Qadar di dalam hatinya maka akan mendapatkan kemulian malam yang lebih baik dari seribu bulan tersebut.

"Jika di dalam hati Anda ada kerinduan niscaya Anda akan mendapatkan Lailatul Qadar bahwa ada kemuliaan disitu, lupakan kisah bualan orang-orang yang mendapatkan Lailatul Qadar yang beredar di koran dan lainnya, sebab Lailatul Qadar disembunyikan Allah," jelas Buya Yahya dilansir Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube Buya Yahya.

Tanda-tanda secara fisik dijabarkan Buya Yahya, Rasulullah SAW menyebutkan adanya malam Lailatul Qadar yakni malam yang cerah, tidak panas atau dingin cuacanya, matahari terbit tidak menyengat.

Hal tersebut berdasarkan pada dalil hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad. Dalam Mu'jam at-Thabari al-Kabir disebutkan bahwa, Rasulullah SAW bersabda:

"Malam lailatul qadar itu langit bersih, udara tidak dingin atau panas, langit tidak berawan, tidak ada hujan, bintang tidak nampak, dan pada siang harinya matahari bersinar tidak begitu panas," HR Ahmad.

Kendati demikian, tanda-tanda malam Lailatul Qadar bagi orang yang mendapatkannya akan tampak setelah bulan Ramadhan.

"Setelah Ramadhan Anda jadi seperti apa, yang pelit jadi dermawan, yang jarang ngaji jadi sering ngaji, itulah tanda Lailatul Qadar ada pada diri Anda, adanya perubahan dalam diri pertanda Allah memilih Anda menjadi orang yang mudah melakukan kebaikan," papar Buya Yahya.

Sejumlah hadits membahas adanya kehadiran Lailatul Qadar di hari-hari terakhir bulan suci, sehingga Nabi Muhammad SAW menganjurkan ketika telah memasuki 10 hari terakhir bulan Ramadhan adalah mengerjakan amalan ibadah lebih banyak dan semangat dari sebelumnya.

Sebagaimana hadits riwayat Bukhari dan Muslim berikut:

عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ: – كَانَ رَسُولُ اَللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – إِذَا دَخَلَ اَلْعَشْرُ -أَيْ: اَلْعَشْرُ اَلْأَخِيرُ مِنْ رَمَضَانَ- شَدَّ مِئْزَرَهُ, وَأَحْيَا لَيْلَهُ, وَأَيْقَظَ أَهْلَهُ – مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ

Artinya: Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memasuki sepuluh hari terakhir (bulan Ramadhan), beliau mengencangkan sarungnya (untuk menjauhi para istri beliau dari berjimak), menghidupkan malam-malam tersebut dan membangunkan keluarganya.” (HR. Bukhari, no. 2024 dan Muslim,
no. 1174).

Buya Yahya mengimbau meski dianjurkan meningkatkan ibadah di 10 hari terakhir khususnya malam ganjil, namun hendaknya umat Islam tak pilih-pilih hari dalam melakukan amal shaleh.

"Jangan hanya memilih tanggal 21 atau 23 Ramadhan saja, bahkan ada yang mengagendakan malam Lailatul Qadar di tanggal tersebut di mesjid-mesjid seakan sudah pasti mendapatkannya, hal ini keliru, jika berlaku demikian maka di hari-hari lain mesjid itu akan sepi," ucap Buya Yahya.

Karena itu, senantiasa umat muslim menghidupkan ibadah, sholat malam, i'tikaf, sedekah, dzikir dan lainnya di sepanjang malam 10 hari terakhir Ramadhan.

Surah Al Qadr ayat 1-5:

اِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ فِيْ لَيْلَةِ الْقَدْرِ

وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِۗ

لَيْلَةُ الْقَدْرِ ەۙ خَيْرٌ مِّنْ اَلْفِ شَهْرٍۗ

تَنَزَّلُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ وَالرُّوْحُ فِيْهَا بِاِذْنِ رَبِّهِمْۚ مِنْ كُلِّ اَمْرٍۛ

سَلٰمٌ ۛهِيَ حَتّٰى مَطْلَعِ الْفَجْرِ

Artinya: Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada malam qadar. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan. Pada malam itu turun para malaikat dan Ruh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan. Sejahteralah (malam itu) sampai terbit fajar.

Niat Sholat Tarawih

1. Niat Sholat Tarawih Sendiri

اُصَلّى سٌنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى

USHOLLI SUNNATAT TARAAWIHI ROK’ATAINI LILLAHI TA’ALAA

Artinya : Saya niat sholat Tarawih dua rakaat karena Allah Ta’alaa.

2. Niat Sholat Tarawih Berjamaah

اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً مَأْمُوْمًا لِلهِ تَعَالَى

Usholli Sunnatat-taraawiihi rok'ataini mustaqbilal qiblati ma'muuman lillaahi ta'alaa

Artinya : Saya niat sholat Tarawih dua rakaat sebagai makmum (mengikut) karena Allah Ta’alaa.

3. Niat Sholat Tarawih sebagai imam

اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ إِمَامًا ِللهِ تَعَالَى

USHOLLII SUNNATAT-TARAAWIIHI ROK'ATAINI MUSTAQBILAL QIBLATI IMAAMAN LILLAAHI TA'ALAA

Artinya : Saya niat sholat Tarawih dua rakaat sebagai imam karena Allah Ta’alaa.

(Banjarmasinpost.co.id)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved