Ramadhan 2024

Menu Sahur & Berbuka Puasa di Bulan Ramadhan 2024, dr Zaidul Akbar Imbau Konsumsi Kurma dan Semangka

Salah satu menu sahur sesuai yang diajarkan Nabi Muhammad SAW, dikatakan dr Zaidul Akbar adalah kurma dan semangka.

Editor: Mariana
Youtube Sehat Sunnah
dr Zaidul Akbar menjelaskan khasiat kurma dan semangka, makanan yang biasa dimakan Rasulullah SAW. 

Salah satu doa yang bisa dipanjatkan di antaranya meminta dikuatkan untuk beribadah, membaca Alquran.

"Di bulan Ramadhan adalah momen tetap untuk memaksa diri memperbanyak amalan, kalau bisa tembus 10 juz dalam sehari, kurang lebih butuh waktu lima jam, sebab satu juz kurang lebih menghabiskan waktu 30-40 menit," imbau dr Zaidul Akbar.

Ini sebab ibadah itu awalnya harus dipaksakan terlebih dahulu, jika tidak, maka akan susah dan selalu ada was-was setan.

dr Zaidul Akbar menambahkan banyak yang menjadikan bulan puasa malah bukan untuk menundukkan hawa nafsu.

"Tapi justru di bulan puasa sebagian orang memperturut hawa nafsunya. Saya membaca berbagai macam hadits, namun tidak terlalu banyak Nabi SAW jelaskan tentang makanan yang dikonsumsi saat Ramadhan," jelas dr Zaidul Akbar.

Namun demikian secara gamblang Nabi Muhammad SAW menyebutkan makanan yang baik untuk berbuka adalah kurma, meliputi kurma basah, kurma kering, dan air.

Hal tersebut tertuang dalam hadits Anas bin Malik Radhiyallahu ‘anhu:

كَانَ رَسُو لُ اللِّهِ صَلَّى اللَّهً عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُفْطِرُ عَلَى رُطَبَاتٍ قَبْلَ أََنْ يُصَلِّيَ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ رُطَبَا تٌ فَعَلَى تَمَرَاتٍ فَإِنْ لَم تَكُنْ حَسَا حَسَواتٍ مِنْ مَاءٍ

Artinya: Adalah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berbuka dengan kurma basah (ruthab), jika tidak ada ruthab maka berbuka dengan kurma kering (tamr), jika tidak ada tamr maka minum dengan satu tegukan air.

Rasulullah SAW juga mengimbau untuk sekadar minum air putih saat sahur, demi mendapatkan keberkahan.

Dari anjuran Nabi Muhammad SAW tersebut, dapat dipetik pelajaran agar dapat menundukkan hawa nafsu selama bulan Ramadhan.

"11 bulan rasanya mungkin sudah cukup untuk makan yang enak atau bahkan tidak sehat. Saatnya di bulan Ramadhan untuk mengurangi makan dan memperbanyak amal ibadah," ucap dr Zaidul Akbar.

dr Zaidul Akbar menekankan, hal tersebut adalah esensi dari puasa di bulan Ramadhan, yakni mengurangi makanan fisik dan memperbanyak makanan non fisik berupa ibadah, tilawah, zikir, sedekah, dan segala kebaikan lain yang bisa dilakukan di bulan Ramadhan.

Hikmah yang dapat dipetik di bulan Ramadhan yakni belajar mengendalikan diri dari hawa nafsu. Sehingga beribadah lebih damai dan tenang.

Ia pun menganjurkan memperbanyak minum air putih, saat sahur maupun berbuka.

"Kita tidak disibukkan dengan pemikiran, buka nanti makan apa atau sahur nanti makan apa, tapi kita lebih memikirkan cara beribadah lebih optimal di bulan Ramadhan," imbuh dr Zaidul Akbar.

(Banjarmasinpost.co.id)

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved