Berita Banjarmasin

Demo di DPRD Kalsel Sambut Hardiknas, Mahasiswa Tuntut Pemerataan Kualitas Pendidikan

BEM se Kalimantan Selatan menggelar aksi May Day sekaligus peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) di DPRD Kalsel

Penulis: Muhammad Syaiful Riki | Editor: Hari Widodo
Banjarmasinpost.co.id/Muhammad Syaiful Riki
Mahasiswa dan Ketua Komisi IV DPRD Kalsel, M Luthfi Saifuddin berdialog di Jalan Lambung Mangkurat, Banjarmasin, Kamis (2/5/2024). 

 BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se Kalimantan Selatan menggelar aksi May Day sekaligus peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), Kamis (2/5/2024).

Pada aksi yang terpusat di kawasan Gedung DPRD Kalsel itu, mahasiswa menyampaikan 10 tuntutan untuk wakil rakyat dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) setempat.

Pertama, massa menuntut sinkronisasi kerja antar-stakeholder dalam pendidikan. Hal itu untuk menciptakan kualitas pendidikan yang layak di Banua. Dari tingkat menengah hingga perguruan tinggi.

Kedua, mendesak pemerintah untuk memperhatikan kesejahteraan guru honorer di Kalsel.

Baca juga: Suarakan Kesejahteraan Buruh, HMI Banjarmasin Gelar Aksi May Day

Baca juga: Peringatan Hardiknas di Politala Khidmat, Peserta Berbusana Nusantara Paling Menarik Dapat Bonus

Massa juga meminta pemerintah untuk melakukan pemerataan serta penyetaraan antara pendidikan inklusi dan non-inklusi dalam pengadaan sarana dan prasarana.

Selain menyoal pendidikan, massa turut menuntut Pemprov Kalsel untuk menyampaikan pencabutan Pasal Ketenagakerjaan dalam UU Cipta Kerja Nomor 6 Tahun 2023.

Mahasiswa juga mendesak Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kalsel untuk lebih serius dalam melakukan kontrol dan monitoring secara berkala kepada perusahaan dalam menegakan hukum.

Kemudian, mereka menuntut Pemprov Kalsel untuk menaikkan UMP demi keberlangsungan para pekerja di Kalsel.

Tak hanya itu, pihaknya mendesak pemerintah untuk segera mensahkan RUU PPRT (Perlindungan Pekerja Rumah Tangga) menjadi UU.

Massa pun menuntut DPRD Kalsel untuk mengawasi realisasi perencanaan penambahan volume subsidi pupuk Rp54 triliun agar tidak terjadi penyalahgunaan anggaran.

“Kalau tidak diawasi betul-betul penggunaan dana Rp54 triliun ini bisa terjadi penyelewengan,” ujar Koordinator Pusat BEM Kalsel, Ahmad Sunir Ridha.

Mahasiswa juga menuntut Pemprov Kalsel agar memperhatikan kesejahteraan petani dan buruh. Pihaknya menuntut Pemprov agar tidak menggunakan fasilitas negara untuk kepentingan politik dan elitnya.

Puluhan mahasiswa yang berorasi di Jalan Lambung Mangkurat, Banjarmasin itu ditemui Ketua Komisi IV DPRD Kalsel Muhammad Luthfi Saifuddin.

Baca juga: Didampingi Orangtua, Ratusan Siswa SDN 2 Sarigadung Tanahbumbu Ikuti Karnaval Peringatan Hardiknas

Politisi Partai Gerindra itu mengaku siap memperjuangkan dan mengawal aspirasi para mahasiswa untuk ditindaklanjuti.

“Apapun yang namanya aspirasi kan, wajib untuk kita tindaklanjuti. Itu sebagai kewajiban,” tegasnya.

Luthfi menyebut, keluhan mahasiswa tersebut juga pihaknya rasakan.

“Mudah-mudahan kebersamaan ini sebagai pendorong perjuangan ini bisa membangkitkan orang-orang yang berkompeten di Kalsel,” ujarnya. (Banjarmasinpost.co.id/Muhammad Syaiful Riki)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved