Tajuk

Cukup Kampung Ketupat

Akhir-akhir ini, Wisata Kampung Ketupat di Kelurahan Sungai Baru Kecamatan Banjarmasin Tengah jadi sorotan. Penyebabnya, lokasi wisata ini tutup.

Editor: Edi Nugroho
Banjarmasinpost.co.id/Eka Pertiwi
Wisata Kampung Ketupat di Jalan Sungai Baru Kota Banjarmasin saat ini tutup 

Akhir-akhir ini, Wisata Kampung Ketupat di Kelurahan Sungai Baru Kecamatan Banjarmasin Tengah jadi sorotan. Penyebabnya, lokasi wisata ini tutup. Tidak ada aktivitas di sana.

Bahkan, kondisinya tak terawat mulai kios, ornamen hingga tamannya kusam. Kios yang dibangun untuk makanan terbengkalai. Padahal, Wisata Kampung Ketupat ini belum satu tahun diresmikan.

Sebenarnya wisata yang merupakan hasil kerja sama antara Pemerintah Kota Banjarmasin dengan PT Juru Supervisi Indonesia ini sudah jadi polemik sejak awal. Satu di antaranya terkait tarif masuk yang dianggap mahal. Hal ini malah heboh di media sosial kala itu.

Terlepas dari itu, tempat wisata kekinian memang sangat diperlukan di Banjarmasin. Mengingat, Banjarmasin sangat minim objek wisata yang mengandalkan alam.

Baca juga: Setiap Malam Diskusi Sampai Mengantuk, Mahasiswa ULM Banjarmasin Raih Medali Emas Lomba Nasional

Baca juga: Pemilik Miras di Tanahlaut tak Berkutik saat Digerebek, Kapolsek Panyipatan Sebut Sebulan Jadi TO

Tentunya, harus ada kreativitas dari pelaku wisata agar wisatawan lokal dan mancanegara mau datang berkunjung ke Banjarmasin. Jadi tak hanya mengandalkan wisata sungai.

Pemko Banjarmasin dan pelaku wisata harus mempunyai konsep yang pas dalam hal membuat destinasi wisata. Jadi, destinasi wisata itu bisa berumur panjang dan tak hilang dalam hitungan bulan.

Selain itu, ketika objek wisata tersebut baru beroperasi, terutama yang dikelola swasta atau masyarakat, pemerintah daerah harus ikut memantau perkembangannya.

Jangan sampai, ketika tempat wisata itu ramai, pemko mendapat penghasilan dari retribusi dan pajak, namun ketika sepi, malah lepas tangan.

Padahal, objek wisata itu bisa ikut membantu perekonomian masyarakat sekitarnya. Bahkan, ikut membantu membuka lapangan kerja baru.

Meski tidak secara langsung, Pemko mestinya bisa ikut membantu pengembangan wisata yang dikelola swasta. Juga ikut penanganan masalah yang dihadapi objek wisata swasta itu. Misalnya, menangkap keluhan warga, lalu ikut mencari solusinya.

Jika perlu, dibantu dari promosi dan finansial. Jangan sampai hanya numpang promo pada objek wisata itu ketika dibuka, tapi cuek ketika tutup.

Semoga dengan terekamnya kondisi objek wisata Kampung Ketupat itu menjadi pembelajaran agar tidak terjadi lagi. Mengingat, objek wisata juga punya peran juga untuk ekonomi warga sekitar. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

Mengejar Syafaat

 

Moratorium MBG

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved