Mahasiswa Kehutanan ULM Hilang

Pencarian Aditya di Desa Sungai Ahas Kapuas Berlanjut, Petugas Alami Ini Kendala di Lapangan

Pencarian Aditya Dharma Santoso yang hilang di Desa Sungai Ahas, Kecamatan Mantangai, Kabupaten Kapuas, Kalteng berlanjut.

Penulis: Muhammad Rahmadi | Editor: Edi Nugroho
Kissinger untuk Bpost
Dekan Fakultas Kehutanan saat berkoordinasi dengan pihak terkait di Desa Sungai Ahas, Kapuas, Kalteng, dalam upaya pencarian mahasiswa dikabarkan hilang 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARBARU - Segala macam bentuk upaya telah dilakukan, untuk menemukan Aditya Dharma Santoso, yang dinyatakan menghilang di Desa Sungai Ahas, Kecamatan Mantangai, Kabupaten Kapuas, Kalteng.

Hingga Rabu (9/5/2024) pagi, keberadaan mahasiswa Fakultas Kehutanan Universitas Lambung Mangkurat (ULM) itu belum juga diketahui.

Mahasiswa angkatan 2021 itu dinyatakan menghilang pada Kamis (2/5/2024) sore, ketika sedang melakukan geotagging.

Dijngkapkan Dekan Fakultas Kehutanan ULM, Prof Kissinger, bahwa uparya pencarian sejauh ini telah dilakukan dengan maksimal.

Baca juga: Mendadak Keluar Asap, Rumah Kosong di Kompleks Bumi Raya Permai Pekapuran Raya Banjarmasin Terbakar

Baca juga: Dua Hari Bengkel Tidak Buka, Warga Desa Loktamu Mataraman Banjar Kalsel Ditemukan Meninggal Dunia

Meski para petugas gabungan yang melakukan pencarian, menghadapi kendala akses menuju lokasi serta mobilisasi.

"Lokasi pencarian hanya bisa diakses menggunakan perahu bermesin (klotok ces)," katanya.

Lokasi pencarian Aditya Dharma Santoso, di Desa Sungai Ahas, Kecamatan Mantangai, Kabupaten Kapuas, Kalteng
Lokasi pencarian Aditya Dharma Santoso, di Desa Sungai Ahas, Kecamatan Mantangai, Kabupaten Kapuas, Kalteng (Kissinger untuk Bpost)

Selain itu juga lokasi pencarian berada di dalam hutan, dengan vegetasi rata-rata memiliki tinggi 1-2 meter. Hal itu menyebabkan berkurangnya jarak pandang.

Sebagai bentuk ikhtiar, Fakultas Kehutanan ULM pun menggelar doa bersama, berharap keberadaan Aditya segera ditemukan.

Sedangkan di Desa Sungai Ahas, pencarian masih dilakukan oleh tim gabungan BPBD, Basarnas, TNI, Polri, serta warga lokal sekitar.

"Mapala dari Fakultas Kehutanan juga ikut dalam misi pencarian Aditya, dengan menyisir area hutan di sekitar desa tersebut," ujarnya.

Disampaikan Dekan, bahwa geotagging yang dilakukan oleh Aditya bukan kegiatan dari program studi kampus. Meski begitu pihak ULM tetap berupaya semaksimal mungkin membantu proses pencarian.

Selain doa bersama, juga dilakukan pengumpulan donasi yang akan diberikan untuk membantu biaya operasional pencarian Aditya.

"Kami turut bersimpati dan semoga Aditya bisa cepat ditemukan," harapnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, beberapa hari pasca menghilang, kondisi maupun posisi Aditya masih belum diketahui keberadaanya.

"Sampai pukul 4 sore tadi Aditya belum ditemukan, hanya ada tanda-tanda jejak kaki saja," kata Dekan Fakultas Kehutanan ULM, Prof Kissinger, Minggu (5/5/2024) malam.

Secara presfektif Kissinger menilai, Aditya menghilang karena tersesat. Sebab menurutnya kecil kemungkinan Aditya terjatuh kemudian temggelam di sungai.

"Di sana tanahnya gambut cukup tebal, kalau terjatuh ke tanah empuk saja," ujarnya.

Selain itu juga menurutnya kecil kemungkinan Aditya diserang oleh binatang buas, bila melihat dari tipe hutan di lokasi kejadian.

"Indikasi di lapangan juga belum ada tanda-tanda binatang buas," terang Kissinger.

(Banjarmasinpost.co.id/Muhammad Rahmadi)

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved