Breaking News

Mahasiswa Kehutanan ULM Hilang

Ibunda Mahasiswa ULM yang Hilang di Kapuas Masih Tenangkan Diri di Rumah, Kapolsek Tunda Anjangsana

Pencarian Aditya Dharma Santoso (21), mahasiswa yang hilang di Desa Seiahas, Kecamatan Mantangai, Kabupaten Kapuas belum membuahkan hasil.

|
Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Edi Nugroho
BPOST GROUP/ROY
KADES Bentokdarat H Mukhlas didampingi Kapolsek Batibati AKP Winarto menjelaskan perihal ibunda mahasiswa yang hilang, yang belum bisa ditemui karena masih menenangkan diri, Senin (13/5) siang 

BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI - Pencarian yang tak kunjung membuahkan hasil menyisakan kesedihan mendalam bagi orangtua maupun kerabat Aditya Dharma Santoso (21), mahasiswa yang hilang di Desa Seiahas, Kecamatan Mantangai, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah (Kalteng).

Bahkan ibunda mahasiswa tersebut, Indrawati, masih belum berkenan menerima tamu dari pihak luar. Warga Dusun Imban Desa Bentokdarat, Kecamatan Batibati, ini baru tiba di kampung pada Hari Minggu kemarin setelah selama beberapa hari berada di lokasi hilangnya sang anak untuk turut serta melakukan upaya pencarian.

Sementara itu sang suami, Fajar Santoso, hingga saat ini masih berada di lokasi bersama kerabat. Mereka masih berikhtiar secara mandiri melakukan pencarian meski Basarnas Kalteng telah menghentikan pencarian setelah sepuluh hari melakukan pencarian namun karena tak kunjung membuahkan hasil.

Reporter media ini yang datang ke Dusun Imban bersama Kapolsek Batibati AKP Winarto didampingi Kades Bentokdarat H Mukhlas, Senin (13/4/2024) siang, gagal bertamu ke kediaman orangtua mahasiswa tersebut.

Baca juga: Oknum Peminta Sumbangan di Kubah Guru Banjar Indah Martapura Meminta Maaf, Berjanji Tak Mengulangi

Baca juga: BREAKING NEWS - Lagi Longsor di Jalan Batulicin-Kandangan Kalsel, Satu Pikap Tertimbun Tanah

Kapolsek yang bermaksud berkunjung untuk memberikan support serta memberi bingkisan pun terpaksa menunda hingga waktu yang belum dapat dipastikan.

"Maksud kita baik, namun kita memahami kondisi orangtua mahasiswa itu yang masih ingin menenangkan diri. Nanti kita cari waktu yang tepat," ucap Winarto.

Ia mengatakan bhabinkamtibmas setempat juga telah melakukan pendekatan secara persuasif, namun belum bisa menemui orangtua mahasiswa tersebut.

Begitu pula pihak aparatur desa setempat. "Kami pun juga belum bisa menemui. Penjelasan dari pihak keluarga, bu Indrawati tidak boleh ditemui dulu sebelum sang suami (Fajar) datang. Pertimbangannya, nanti terungkit-ungkit lagi dan bisa tambah bersedih," jelas Mukhlas.

Pihaknya akan memberi kabar apabila nanti ayah mahasiswa tersebut kelak telah tiba di Imban, apakah nanti berkenan ditemui pihak luar atau tidak.

Seperti diketahui, mahasiswa tersebut dinyatakan hilang pada 5 Mei 2024 lalu ketika melakukan kegiatan geotagging atau penambahan informasi geografis di Desa Seiahas. Ini merupakan kegiatan yang biasa dilakukan mahasiswa Fakultas Kehutanan.

(banjarmasinpost.co.id/idda royani)


.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved