Berita Banjarmasin

Harga Gas Melon Capai Rp 45 Ribu, Pertamina Sebut Stok untuk Kalsel Aman

Tahun 2024, hingga tanggal 12 Mei 2024 elpiji 3 Kg bersubsidi sudah disalurkan untuk Kalsel sebesar 39.651 MT

Foto Pertamina untuk Banjarmasinpost.co.id
Gas LPG 3 kg bersubsidi disalurkan untuk tepat sasaran sesuai dengan aturan dirjen migas kementerian ESDM 


BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Menanggapi perihal stok gas melon yang dijual di eceran senilai Rp 35 ribu -Rp 45 ribu per tabung dan terbilang langka di kelurahan Sungailulut Kota Banjarmasin dan Kelurahan Handil Bakti, Kabupaten Barito Kuala, Area Manager Communication, Relation & CSR Kalimantan PT Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan, Arya Yusa Dwicandra menyebut, elpiji 3 kg bersubsidi disalurkan sesuai dengan kuota yang diberikan oleh Ditjen Migas.

Tahun 2024, hingga tanggal 12 Mei 2024 elpiji 3 Kg bersubsidi sudah disalurkan untuk Kalsel sebesar 39.651 MT atau sekitar 37 persen dari kuota.

“Sedangkan untuk Kota Banjarmasin dan Kabupaten Barito Kuala masing-masing sebesar 7.466 MT (35 persen dari kuota) dan 2.896 MT (36 persen dari kuota),” katanya, Rabu (15/5/2024) malam.

Penyaluran elpiji katanya dilakukan setiap hari dan saat ini dalam kondisi penyaluran normal. Rata-rata penyaluran harian periode 1–12 Mei 2024 sekitar 73 MT untuk Kota Banjarmasin dan 29 MT untuk Kabupaten Barito Kuala.

Adapun stok elpiji di supply point Terminal LPG wilayah Kalimantan Selatan, diungkapkannya masih dalam kondisi aman dengan ketahanan stok akumulatif selama empat hari ke depan. “Stok akan terus bergerak sesuai dengan supplai akan masuk,” imbuhnya.

Sesuai dengan Peraturan Menteri ESDM Nomor 26 Tahun 2009 tentang Penyaluran dan Pendistribusian LPG, Agen hingga Pangkalan, Arya menyebut titik terakhir pendistribusian Pertamina adalah di pangkalan, dan bukan pengecer.

Elpiji 3 kg bersubsidi dengan harga sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) tersedia di pangkalan resmi yang mudah diidentifikasi dengan adanya plang pangkalan yang mencantumkan harga HET dan agen penyuplai.

Penggunaan elpiji 3 kg yang tidak sesuai seperti konsumsi elpiji 3 kg oleh masyarakat mampu dan usaha non-mikro dapat mengurangi ketersediaan elpiji 3 kg untuk masyarakat yang berhak.

“Masyarakat mampu diimbau untuk menggunakan LPG Non Subsidi sehingga LPG 3 Kg bersubsidi dapat tersedia untuk masyarakat tidak mampu sesuai kuota yang diberikan oleh Pemerintah dan mendukung program Subsidi Tepat,” imbaunya.

“Sebagai tindak lanjut atas informasi yang ada, Pertamina akan melakukan Operasi Pasar pada lokasi yang membutuhkan dan meningkatkan pasokan dengan mempertimbangkan kebutuhan serta kuota yang ada,” katanya.

Selain itu, Pertamina senantiasa membutuhkan peran serta dari Pemerintah Daerah, aparat terkait, media hingga masyarakat untuk bersama-sama mengawasi pendistribusian elpiji 3 kg tepat sasaran. Jika menemukan penyimpangan harap menghubungi Call Center 135.

“Sebagai Sub Holding dari PT Pertamina (Persero), Patra Niaga tentu sangat terbuka untuk berkoordinasi dan komunikasi untuk mencarikan solusi jika dirasa ada kesulitan dalam mendapatkan kebutuhan LPG, namun sejauh ini kami sampaikan bahwa dari sisi stok dalam kondisi aman untuk wilayah Kalsel,” pungkasnya. (sul)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved