Idul Adha 2024

Puasa Ayyamul Bidh Bulan Juni 2024 Bertepatan Hari Tasyrik, Buya Yahya Jelaskan Hal Ini

Buya Yahya memaparkan hukum dan ketentuan puasa Ayyamul Bidh bertepatan di Hari Tasyrik usai Idul Adha di bulan Zulhijjah.

Editor: Mariana
Youtube Buya Yahya
Buya Yahya memaparkan hukum dan ketentuan puasa Ayyamul Bidh bertepatan di Hari Tasyrik usai Idul Adha di bulan Zulhijjah. 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Penceramah Buya Yahya memaparkan hukum dan ketentuan puasa Ayyamul Bidh bertepatan di Hari Tasyrik usai Idul Adha di bulan Zulhijjah.

Diterangkan Buya Yahya, terdapat hari-hari yang diharamkan berpuasa di antaranya Hari Tasyrik.

Karena itu, Buya Yahya mengingatkan umat Islam dilarang atau diharamkan menunaikan puasa termasuk Puasa Ayyamul Bidh.

Saat ini umat muslim telah memasuki bulan Zulhijjah, yakni bulan ke-12 dalam kalender hijriyah.

Umat Islam telah merayakan Hari Raya Idul Adha atau Hari Raya Kurban atau juga Hari Raya Haji tepatnya pada 10 Zulhijjah.

Baca juga: Viral Jemaah Haji Asal Indonesia Bikin Gaduh saat Tawaf, Teriak Minta Uang Sambil Menepuk Kabah

Baca juga: Sikap MUI Tolak Rencana Pemerintah Guyur Bansos untuk Korban Judi Online: Fokus pada Pemberantasan

Tahun Ini Hari Raya Idul Adha telah diputuskan pemerintah jatuh pada Senin (17/6/2024).

Setiap bulan termasuk bulan Zulhijjah 1445 Hijriyah ada puasa sunnah yang hendaknya rutin dikerjakan, misalnya puasa Ayyamul Bidh.

Puasa Ayyamul Bidh dikerjakan pada pertengahan bulan, yaitu tanggal 13, 14, dan 15 Hijriyah.

Lantas, bagaimana hukumnya jika puasa Ayyamul Bidh dan sunnah lainnya bertepatan pada Hari Tasyrik?

Buya Yahya menjelaskan hari atau waktu-waktu yang diharamkan untuk berpuasa. Terutama di waktu Hari Raya Idul Fitri dan Hari Raya Idul Adha.

"Setelah Hari Raya Idul Adha, ada Hari Tasyrik. Hari Raya Idul Adha 10 Zulhijjah, maka Hari Tasyrik 11, 12, 13 Zulhijjah, ada lima hari yang dilarang puasa di bulan Zulhijjah," jelas Buya Yahya dikutip Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube Buya Yahya.

Karena itu, jika puasa Ayyamul Bidh bertepatan Hari Tasyrik, maka umat muslim yang terbiasa puasa sunnah bisa tetap istiqomah menunaikan puasa Ayyamul Bidh di hari lainnya atau digeser dari Hari Tasyrik.

Hal inilah alasan menjalankan ibadah termasuk puasa harus memiliki ilmu, adanya larangan puasa di hari tertentu yakni di antaranya Hari Tasyrik sebab di hari tersebut adalah hari-hari untuk bergembira dan makan-makan umat Islam.

Jadwal Puasa Ayyamul Bidh di Bulan Juni 2024

Pemerintah telah menentukan Hari Raya Idul Adha jatuh pada Senin (17/6/2024). Hari setelahnya disebut hari Tasyrik, yakni 11, 12, 13 Zulhijjah atau 18-20 Juni 2024.

Karena pada hari pertama Puasa Ayyamul Bidh termasuk Hari Tasyrik, maka umat Islam tidak dibolehkan atau haram hukumnya melaksanakan puasa pada tanggal Kamis (20/6/2024) atau 13 Zulhijjah 1445 H.

Mengacu pada keputusan pemerintah maka Puasa Ayyamul Bidh dilaksanakan:

1. Puasa Ayyamul Bidh hari pertama: Jumat, 21 Juni 2024 atau 14 Zulhijjah 1445 H

2. Puasa Ayyamul Bidh hari kedua: Sabtu, 22 Juni 2024 atau 15 Zulhijjah 1445 H

3. Puasa Ayyamul Bidh hari ketiga: Selasa, 5 Juli 2024 atau 16 Zulhijjah 1445 H

Buya Yahya menerangkan hukum Puasa Ayyamul Bidh di luar tanggal 13, 14, dan 15 adalah boleh dilakukan namun dengan syarat tertentu.

Ia menegaskan segala amal baik yang sudah diistiqomahi oleh seseorang maka hendaknya harus senantiasa diamalkan.

Hal ini berlaku pada kebiasaan atau rutinitas seseorang yang menunaikan Puasa Ayyamul Bidh.

"Sebab yang namanya istiqomah itu mahal, disitulah ada keberkahan," ucap Buya Yahya.

Syaratnya adalah terpaksa ditinggalkan karena udzhur syar'i atau hal yang tidak bisa ditolak misalnya bertepatan Hari Tasyrik, maka Puasa Ayyamul Bidh dapat diganti di hari lain.

"Anda yang biasa berpuasa putih Ayyamul Bidh di tanggal 13, 14, 15 namun saat itu Anda haid, ganti di hari lainnya agar keistiqomahannya tetap terjaga dan hawa nafsu untuk meninggalkan istiqomah bisa terpangkas, jadi boleh," tegas Buya.

Buya Yahya menambahkan, pahala Puasa Ayyamul Bidh tetap sama meski dikerjakan di hari yang lain di luar pertengahan bulan.

Sementara itu, selain dua Hari Raya dan Hari Tasyrik, waktu lainnya yang dilarang berpuasa adalah Hari Syak.

Hari Syak adalah hari ke 30 bulan Sya'ban hasil dari penggenapan karena hilal belum terlihat, bisa pula disebut hari yang meragukan karena belum jelas masuk ke bulan Ramadhan atau masih di bulan Sya'ban.

"Pendapat mazhab Imam Syafiii yang dikukuhkan, puasa di hari Syak hukumnya haram," pungkas Buya Yahya.

Tata Cara Melakukan Puasa Ayyamul Bidh

Tata cara Puasa Ayyamul Bidh sama dengan tata cara puasa lainnya secara umum, di antaranya:

1. Melafalkan niat

Jangan lupa berpuasa Ayyamul Bidh didasari dengan niat telebih dahulu.

2. Makan sahur

Disunnahkan makan sahur sebelum terbit fajar.

Namun, tidak makan sahur pun (misalnya terlambat bangun) tidak apa-apa jika kuat, dalam artian puasa tetap sah.

3. Menahan diri dari segala hal yang membatalkan puasa

Saat berpuasa, hendaknya senantiasa untuk menahan diri dari makan, minum serta hal lain yang dapat membatalkan puasa, sejak terbit fajar hingga tenggelamnya matahari, atau waktu Maghrib.

4. Berbuka puasa

Disunnahkan menyegerakan berbuka puasa ketika matahari terbenam, yakni bersamaan dengan masuknya waktu Maghrib.

Niat Puasa Ayyamul Bidh

Adapun niat melaksanakan Puasa Ayyamul Bidh adalah sebagai berikut:

َوَيْتُ صَوْمَ اَيَّامَ اْلبِيْضِ سُنَّةً لِلهِ تَعَالَى

Lafal latin: NAWAITU SAUMA AYYAMI BIDH SUNNATAN LILLAHI TA’ALA

Artinya: “Saya niat puasa pada hari-hari putih , sunnah karena Allah ta’ala.”

(Banjarmasinpost.co.id)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved