Kabar Kaltim

Ini Alasan Panitia PPDB Balikpapan 2024 Arahkan Calon Siswa Pilih Semua Sekolah di Jalur Zonasi

Ini alasan panitia PPDB Balikpapan 2024 sampai arahkan calon siswa pilih semua sekolah di jalur zonasi.

Editor: Edi Nugroho
Banjarmasinpost.co.id/Isti Royanti
Ilustras: Peserta PPDB SMKN 1 Tanjung antre menunggu proses pendaftaran PPDB pada meja pendaftaran yang dibuka di SMKN 1 Tanjung 

Daya Tampung SMPN DI bALIKPAPAN 7.100 Siswa

SECARA umum, ketersebaran sekolah di Balikpapan masih belum strategis. Beriringan dengan daerah hunian yang mendominasi kota.

Hal itu disampaikan oleh Ketua PPDB Balikpapan Ganung Pratikno, saat menjadi salah satu narasumber dalam program Titik Temu Tribun Kaltim bertajuk Titik Temu PPDB Bikin Deg-degan, Selasa (2/7/2024).

Menurut Ganung, pengadaan fasilita sekolah di Balikpapan masih menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah kota. Ia menjelaskan, saat ini kuota satu rombongan belajar sudah tidak seperti dulu yang penuh hingga 40 siswa per rombel.

Sementara kini, satu rombel cukup diisi 32-26 siswa untuk SMP dan 28 siswa per rombel SD. Adapun total lulusan SD sebanyak 11.200 siswa. Dengan daya tampung SMP negeri sebanyak 7.100 siswa. "Kalau saya buat hitungan persen, jumlah itu sudah hampir ideal," ucap Ganung.


Ia bercerita, bahwa pernah terlintas sebuah rancangan agar daya tampung SMP negeri bisa mencapai sekitar 75 persen. Kemudian 25 persen bisa masuk tertampung ke sekolah swasta. Namun seiring berjalannya waktu, masih ada sekolah swasta yang belum menangkap peluang tersebut.

Pada pelaksanaan PPDB Tahun Ajaran 2024/2025 di Balikpapan, Ganung menyampaikan berlamgsung secara online dan terpantau lancar.

Hingga saat ini, belum ada kendala krusial dalam PPDB Tahun Ajaran 2024/2025. Berkaca pada tahun sebelumnya, pihaknya sudah melakukan perbaikan dan menjadi antisipasi dalam penyelenggaran tahun ini.

Misalnya calon peserta didik kini harus memilih seluruh sekolah yang berada dalam zonasi tersebut. Ketika mereka kalah bersaing di sekolah pilihan pertama, maka secara otomatis akan pindah pada opsi pilihan sekolah selanjutnya. Sehingga memudahkan orangtua dan tidak perlu lagi melakukan cabut berkas.

Ganung menyebut, kebijakan ini juga memastikan agar daya tampung sekolah benar-benar terserap dari empat jalur tersebut. Menurutnya pada PPDB tahun ini, orangtua/wali sudah aktif mencari informasi melalui berbagai media. Terbukti dari kelengkapan persyaratan masih aman dan belum ada yang kurang.

Calo Masih 'Bergerilya'
PENDAFTARAN Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) seolah menjadi momok menakutkan bagi orang tua/wali di setiap tahunnya. Dalam hal ini, Pengamat Kebijakan Publik Kota Balikpapan Hery Sunaryo turut menyoroti apa saja yang menjadi masalah krusial yang menghantui pelaksanaan PPDB di Balikpapan, Kalimantan Timur.

Menurutnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) mau pun Pemerintah Daerah (Pemda) tidak memahami esensi kebijakan empat jalur dalam PPDB. Meliputi jalur zonasi, jalur afirmasi, jalur prestasi dan jalur perpindahan tugas orang tua/wali.

Ia mengatakan, mestinya, dilakukan pemetaan wilayah zonasi. Dengan membagi sekolah dalam satu kecamatan secara baik. Dalam artian, tidak hanya berdasarkan jarak yang hanya 1 atau 2 kilometer.

"Jalur zonasi jaraknya hanya 1 kilo dari gerbang sekolah. Harusnya dilakukan pemetaan wilayah zonasi sebelum penerapan," ujar Hery, dalam agenda Talkshow Tribun Kaltim bertajuk Titik Temu PPDB Bikin Deg-degan, Selasa (2/7).

Selain itu, ia mengklaim adanya oknum-oknum tidak bertanggung jawab atau calo yang masih memanfaatkan dengan meraup cuan melalui jalur zonasi.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved