Berita Viral
Pengintaian Terekam CCTV, Kronologi 2 Pelaku Bakar Rumah dan Tewaskan Wartawan Sekeluarga di Medan
Korban kebakaran Sempurna Pasaribu dikenal sebagai jurnalis yang kerap memberitakan perjudian online di wilayah Medan, ia tewas bersama keluarganya
Hal ini juga dikuatkan dari hasil autopsi jenazah keempat korban, di mana ditemukan fakta mulai di kerongkongan, saluran pernapasan, hingga saluran pencernaan keempat korban terdapat jelaga atau material asap bekas bakaran.
"Sehingga kita lakukan pengembangan bagaimana barang itu (jelaga) bisa masuk," katanya.
Setelah mengambil sampel di empat titik, tim Labfor memastikan bahwa abu yang tersisa dari bakaran karena bahan bakar.
Tak hanya di bagian luar, Agung juga menjelaskan jika di bagian dalam rumah korban juga terdapat hal serupa.
Dari bukti yang ada di lapangan, Agung menjelaskan tim penyidik selanjutnya kembali mencocokkan semua bukti dan keterangan para saksi.
Selain itu, rekaman CCTV memperlihatkan kedua pelaku datang kemudian menyemprotkan bahan bakar tersebut ke sekeliling rumah korban.
"Pelaku menyiramkan dulu bahan bakar tersebut ke rumah korban kemudian membakarnya. Titik-titik yang disiramkan itu di bagian depan dan di bagian samping rumah korban yang dekat dengan kamar korban. Kalau di bagian samping tak hanya disemprot, melainkan disiram langsung," ungkapnya.
Agung menambahkan, penyidik juga teah meminta keterangan penjual bahan bakar tersebut. Si penjual mengakui telah menjual bahan bakar tersebut kepada kedua pelaku.
Investigasi KKJ Sumut
Sebelumnya, Tim dari Komite Keselamatan Jurnalis (KKJ) Sumatera Utara yang terdiri dari lembaga profesi jurnalis AJI Medan, IJTI Sumut, PFI Medan dan FJPI telah melakukan verifikasi dan pendalaman terkait kasus kebakaran rumah yang menewaskan Rico Sempurna Pasaribu.
Koordinator KKJ Sumatera Utara Array A Argus, menjelaskan dari hasil investigasi tim yang diturunkan ke Kabupaten Karo, didapatkan beberapa informasi salah satunya tentang adanya peringatan yang didapat oleh korban dari ketua organisasi masyarakat (ormas) di Kabupaten Karo.
"Dari hasil investigasi, ada beberapa narasumber yang kita mintai keterangan. Salah satunya, ada informasi kita dapat jika korban sempat mendapatkan warning dari salah satu Ketua Ormas agar korban tidak pulang," ujar Array.
Dari penuturan saksi, dijelaskan warning tersebut untuk meminta agar tidak pulang karena Sempurna Pasaribu dan teman yang sering jalan bersama dirinya, sedang diikuti.
Penguntitan ini terjadi karena diduga dampak dari berita yang sedang dibuat oleh korban yang tengah fokus memberitakan tentang adanya praktik perjudian.
| Sosok Mantan Bupati Dharmasraya Digerebek Warga, Kini Masih Menjabat Ketua Partai |
|
|---|
| Apesnya Oknum Polisi dan 3 Pecatan Polri Curi Mobil, Ternyata Milik Perwira Mabes, Ini Nasibnya Kini |
|
|---|
| Kabar David Ozora yang Dulu Koma Dianiaya Anak Pejabat Pajak, Kini Berani Roasting Mario Dandy |
|
|---|
| Nasib ASN yang Terjaring Pesta Gay di Hotel Bareng 33 Pria: Gaji Dihentikan, Terancam Terjangkit HIV |
|
|---|
| Sosok Mahasiswi UNS Penerima Beasiswa KIP-Kuliah yang Tepergok Dugem, Nasibnya Kini Diungkap Kampus |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.