Rumah Harto Rusak Tertimpa Pohon Karet, Begini Kondisinya

BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI - Angin kencang melanda Desa Gunungraja, Kecamatan Tambangulang, Kabupaten Tanahlaut, Kalsel, Selasa (9/7/2024).

Akibatnya, satu batang pohon berukuran besar tumbang dan me impa rumah warga di lingkungan RT 7 Dusun 3. Persisnya di Jalan Padat Karya dekat Pos Ramil 03 Tambanulang di wilayah setempat.

"Kejadiannya sekitar pukul 10.15 Wita tadi saat ada angin bertiup cukup kencang," sebut Serda Mu'arifin, Babinsa di wilayah RT 7 Dusun 3, Jalan Padat Karya dekat Pos Ramil 03 Tambangulang.

Dikatakan Serda Mu’arifin, saat kejadian sebenarnya tidak ada hujan. Namun mendadak ada angin yang bertiup lumayan kencang sehingga menyebabkan satu batang pohon tersebut tumbang.

Jenis pohon itu yakni karet, namun ukurannya cukup besar. "Jarakmya dengan rumah korban sebenarnya juga tidak dekat, sekitar 15 meter. Tapi karena pohonnya besar sekali sehingga tetap mengenai rumah," kata Mu'arifin.

Pohon karet itu jatuh persis ke rumah warga yaitu rumah Harto pada bagian dapur hingga ruang tengah. Rumah kayu itu pun mengalami kerusakan serius.

"Untungnya tidak ada korban jiwa akibat kejadian itu. Cuma rumah Pak Harto menjadi rusak," sebut Mu'arifin.

Dia pun langsung bergegas ke lokasi dan membantu pemilik rumah mengevakuasi kayu bangunan rumah yang berserakan.

Insiden kayu besar tumbang menimpa rumah di Desa Gunungraja, Kecamatan Tambangulang, Kabupaten Tanahlaut ini pun, Selasa (9/7/2024), sangat mengejutkan warga setempat.

Pemerintah Desa Gunungraja juga langsung turun tangan. "Tahap awal sudah kami sampaikan laporan kejadian itu ke Dinas Sosial (Dinsos) Tanahlaut," ucap Samsiar, kades Gunungraja.

Aparat desa berharap, Pemkab Tanahlaut melalui Dinsos memberikan bantuan kepada warga yang rumahnya tertimpa pohon berukuran besar itu, Apalagi tingkat kerusakan yang ditimbulkan cukup berat.

Rumah tersebut milik Harto, warga di lingkungan RT 07 Dusun 3. Kayu karet (getah) roboh menerpa bagian dapur hingga ke bagian tengah rumah berkonstruksi kayu tersebut.

Samsiar mengatakan, kepala dusun dan ketua RT setempat langsung turun ke lokasi untuk mendata dan membantu melakukan evakuasi kayu bangunan rumah yang berserakan bersama warga dan babinsa setempat Serda Mu'arifin.

"Saya pas ada rapat di kantor desa berjarak sekitar lima kilometer dari lokasi. Jadi tadi tahap awal, kadus dan ketua RT yang turun mewakili," tandas Samsiar.

Dikatakannya, ada dua KK (kepala keluarga) dengan lima jiwa yang menghuni rumah yang berada dekat perbatasan dengan Desa Kayuabang tersebut.

"Dua KK itu yakni Pak Harto dan anaknya yang sudah berkeluarga dan sudah punya anak juga," katanya. (Banjarmasinpost.co.id/idda royani)