Longsor Tambang Gorontalo
Ada 9 Titik Bor Sejak 1990 Silam, Ini Kondisi Sebenarnya Tambang Emas yang Longsor di Gorontalo
Ada 9 titik bor yang beroperasi sejak 1990 silam, ini kondisi tambang emas Ilegal yang longsor di Gorontalo.
"Sempat bertani. Tapi penghasilannya tak seberapa. Jadi kami memilih bertambang," tutur dia.
Selama belasan tahun menambang, ayah dua orang anak ini pernah mendapatkan emas hingga empat ons.
"Kalau tidak salah uangnya itu Rp 200-an juta lebih. Tapi uang kita bagi-bagi. Satu orang itu bisa Rp40-an juta," kenang dia.
Usai mendapatkan uang tersebut, ia mengaku lebih bersemangat lagi.
"Sangat semangat. Karena istri juga senang, anak-anak bisa sekolah sampai SMA sekarang," ungkapnya.
Ia mengaku ikut berduka dengan peristiwa ini karena banyak teman-temannya yang ikut gugur.
"Sangat berduka. Karena ada beberapa teman kami yang juga hilang sampai saat ini," tegasnya.
Warga sebut ribuan orang turun dari lokasi longsor
Banyak penambang emas di Desa Tulabolo Timur, Kecamatan Suwawa Timur, Kabupaten Bone Bolango Gorontalo turun gunung saat terjadi longsor.
Angki, warga Desa Desa Tulabolo Timur mengatakan ada banyak penambang yang turun gunung saat terjadi longsor pada Minggu pagi
"Saat terjadi longsor itu memang banyak yang turun pak, ada mungkin ribuan orang," ungkap Angki, di Jembatan Monu menuju lokasi tambang pada Selasa (9/7/2024)
Angki mengatakan longsornya tambang Suwawa terjadi pada pada Minggu 7 Juli 2024 pukul 03.00 dini hari. Penambang sudah mulai turun dari lokasi tambang pada pukul 06.30 Wita
"Mereka turun semua, banyak sekali orang. Saya yang membantu mereka menyeberang di Jembatan Monu," jelasnya.
Turunnya para penambang itu berlangsung sekitar 24 jam dan mereka turun secara berkelompok
"Pokoknya di Minggu pagi itu membludak, banyak yang turun, pagi ada, siang penambang turun ada lagi, sore ada sampai subuh hari senin juga masih banyak yang turun," ungkapnya
Angki mengatakan Jembatan Monu di Desa Tulabolo Timur itu putus dan tidak bisa dilewati oleh penambang maupun kendaraan roda dua pada Minggu pagi.
"Putus karena hujan deras sekitar jam 4 subuh Minggu pagi, jadi sungai meluap naik, jadi jembatan ini sudah dibawa arus sungai," jelasnya
"Posisinya karena sudah banyak penambang yang mengantre jadi kami di jembatan ini membuat jembatan darurat dari dua batang kayu," tambahnya
Katanya, proses penyeberangan di jembatan itu juga harus dilakukan hati-hati karena arus sungai yang deras bisa menyeret penambang
Angki bersama 25 rekannya bekerja sama membantu para penambang menyeberangi jembatan darurat dengan saling berpegangan.
"Satu sampai tiga orang sekali menyeberang, kami pegang mereka supaya tidak jatuh, karena sungai masih deras waktu itu," tuturnya
Dinda warga Tulabolo mengatakan kebanyakan penambang bukan warga Bone Bolango.
"Tambang disini memang sudah ada bertahun-tahun. Tapi paling banyak penambang berasal dari luar," kata dia.
"Luar yang saya maksud adalah bukan warga Bone Bolango," ucapnya.
Dirinya mengatakan banyak juga warga Sulawesi Utara yang ikut datang mencari nafkah di lokasi tambang.
"Dari Sulut juga banyak. Seperti Dumoga, Manado, hingga Bolsel.Pokoknya 90 persen penambangnya bukan dari Sulut," tegas dia.
Ia juga mengatakan bahwa tambang emas yang ada di Suwawa tersebut sempat dipotes oleh warga sekitar.
"Pernah didemo tiga tahun lalu, sampai dibawa ke DPRD. Tapi sampai sekarang tetap beraktivitas hingga kejadian seperti ini," kata dia.
Bupati sebut ilegal
Kondisi kawasan pertambangan emas tradisional yang diterjang longsor di kawasan hutan Kabupaten Bone Bolango. Upaya pencarian dan evakuasi tim gabungan terekndala hujan lebat.
Bupati Kabupaten Bone Bolango Provinsi Gorontalo, Merlan Uloli menjawab terkait peristiwa yang terjadi di area pertambangan emas ilegal di desa Tulabolo Timur Kecamatan Suwawa Timur Kabupaten Bone Bolango Provinsi Gorontalo.
Secara terang-terangan Bupati Merlan Uloli mengaku bahwa lokasi tambang yang kini memakan korban jiwa ini berstatus Ilegal.
"Iya kan kita tau pertambangan ini kan ilegal," jelasnya Jumat (12/7/2024).
Namun ditanya soal siapa yang harus bertanggung jawab, Bupati Merlan Uloli terkesan melempar bola. Menurutnya yang berhak menentukan sikap soal tambang ilegal ini dari pusat.
"Kan regulasi bukan kami yang menentukan, kan dari pusat begitu. Daerah disini hanya bisa mengusulkan, menghimbau serta meminta tapi regulasinya berada di pusat," jelas dia.
Dia berharap setelah ada kejadian ini dari pusat memberi kewenangan kepada daerah, terkait soal ini.
"Kita tidak boleh saling menuduh siapa yang bertanggung jawab, ini kan masyarakat kita semua, korban pun ada dari kabupaten dan provinsi lain. Kami sebagai tuan rumah disini punya rasa kemanusian, agar semua di sana bisa selamat," jelas dia.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mengenal Tambang Emas Ilegal yang Longsor di Gorontalo, Ada 9 Titik Bor, Beroperasi Sejak Tahun 1990-an",
Aktivitas Manusia Pemicunya, Ini Penjelasan Akadimisi Soal Longsor Tambang Emas Ilegal di Gorontalo |
![]() |
---|
Kuasai 9 Tambang Emas, Ini Jejak Rekam PT Gorontalo Minerals di Desa Tulabolo Timur Bone Bolango |
![]() |
---|
Aparat Polri dan TNI Berjaga Pasca Penutupan Lokasi Longsor Tambang Emas di Suwawa Gorontalo |
![]() |
---|
Warga Ini Menduga Sepupu Tertimbun Reruntuhan Material Longsor di Kaki Gunung Bone Bolango Gorontalo |
![]() |
---|
Lokasinya di Kaki Gunung, Penyebab Longsor Tambang Emas di Suwawa Gorontalo Akhirnya Diungkap |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.