Longsor Tambang Gorontalo

Ada 9 Titik Bor Sejak 1990 Silam, Ini Kondisi Sebenarnya Tambang Emas yang Longsor di Gorontalo

Ada 9 titik bor yang beroperasi sejak 1990 silam, ini kondisi tambang emas Ilegal yang longsor di Gorontalo.

|
Editor: Edi Nugroho
(Dokumentasi Humas BNPB RI)
Petugas SAR Gabungan saat proses pencarian korban akibat tanah longsor di kawasan pertambangan emas tradisional di Desa Tulabolo, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo. 

BANJARMASINPOST.CO.ID- Ada 9 titik bor yang beroperasi sejak 1990 silam, ini kondisi tambang Emas Ilegal yang longsor di Gorontalo.

Seperti diketahui, longsornya sebuah tambang tradisional di Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, Minggu 7 Juli 2024 sore.

Longsor tersebut ternyata menelan banyak korban dari kalangan penambang.

Tim SAR Gorontalo tidak akan mengirim personel tambahan ke lokasi longsor tambang emas, Desa Tulabolo, Kecamatan Suwawa Timur, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo.

Baca juga: SMKN 2 Rantau Hanya Terima Enam Murid Baru, Para Siswi Baru Tetap Semangat Menuntut Ilmu

Baca juga: Hanya Bisa Ikhlas, Keluarga Pasrah Pencarian Korban Longsor Tambang Emas Gorontalo Dihentikan

Longsor di tambang emas ilegal di Kecamatan Suwawa, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, menewaskan puluhan warga.

Hingga hari keenam pencarian korban tanah longsor, Jumat (12/7/2024) korban meninggal dunia sebanyak 26 orang. Sementara 280 orang lainnya berhasil diselamatkan dan 19 orang masih dalam pencarian.

Petugas SAR Gabungan saat proses pencarian korban akibat tanah longsor di kawasan pertambangan emas tradisional di Desa Tulabolo, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo.
Petugas SAR Gabungan saat proses pencarian korban akibat tanah longsor di kawasan pertambangan emas tradisional di Desa Tulabolo, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo. ((Dokumentasi Humas BNPB RI))

Dikutip dari Tribun Gorontalo, ada sembilan titik bor yang berada di gunung emas tersebut. Namun satu titik bor sudah tak digunakan lagi karena kandungan emas di dalamnya sudah tak ada.

Sementara delapan titik bor lainnya menjadi pusat aktivitas para penambang emas di Desa Tulabolo Timur, Kecamatan Suwawa Timur, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo.

Hal tersebut diungkapkan oleh seorang penambang yang bernama Leon Nasir.

"Kalau dihitung sebenarnya ada 9 titik bor, tapi yang satu itu sudah tak berfungsi lagi, karena tidak ada emas di dalamnya," ungkap Leon saat ditemui TribunGorontalo.com, Kamis (11/7/2024) pagi.

Ia mengatakan aktivitas tambang emas di wilayah Suwawa sudah ada sejak tahun 1990-an. Lokasi pertama penggalian adalah titik bor 17 pada tahun 1992.

Dua tahun berikutnya, para penambang kembali kembali dan menemukan lubang yang memiliki banyak kandungan emas yang sekarang berada di titik bor 1.

"Dulu itu yang pertama kali dilakukan penggalian di titik bor 17 tahun 1992, nanti di tahun 1994 titik bor 1 ini baru ada aktivitas tambang," jelas Leon yang mulai menambang sejak 1996 silam itu.

Menurutnya, pada tahun 1990-an ada sebuah perusahaan tambang yang berinisial T yang pertama kali melakukan penambangan emas di lokasi Suwawa.

Penggunaan nama titik bor di tambang emas ilegal Suwawa itu menggunakan angka, sesuai lokasi yang digali oleh para penambang.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved