Bumi Bersujud

Dinkes Tanbu Laksanakan Temu Koordinasi PIN Polio

Pertemuan Koordinasi Pelaksanaan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio,digelar Dinkes Tanahbumbu, Kamis kemarin. Ini beberapa hasilnya

Penulis: Muhammad Fikri | Editor: Irfani Rahman
Foto Ist Diskominfo Sp
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tanah Bumbu, menggelar Pertemuan Koordinasi Pelaksanaan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio, bertempat di Ruang Integrasi Dinkes Tanah Bumbu, Kamis kemarin. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BATULICIN – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tanah Bumbu, menggelar Pertemuan Koordinasi Pelaksanaan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio, bertempat di Ruang Integrasi Dinkes Tanah Bumbu, Kamis kemarin.

Kepala Dinas Kesehatan Tanah Bumbu yaitu dr. Muhammad Yandi Norjaya Jaya, membuka kegiatan di wakili oleh Sekretaris Dinas Kesehatan dr Arman Jaya Ricky.

KLB virus polio cVDPV2 sejak akhir 2022, masih saja dilaporkan hingga saat ini yakni Aceh, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, serta yang terkini yaitu di Papua Tengah, Papua pegunungan dan Papua Selatan. Adapun status KLB Polio hingga kini belum dicabut oleh World Health Organisation (WHO).

Indonesia berisiko tinggi khususnya Polio Tipe 2, maka dilaksanakan PIN Polio, sebagaimana riwayat terjadinya kasus Polio sebelumnya dan sebagai antisipasi pencegahan penyebaran kasus Polio.

Adapun respon KLB Polio yang terjadi di laksanakan imunisasi tambahan memakai nOPV2 sesuai rekomendasi WHO.

Sasaran imunisasi yaitu anak usia 0-7 tahun dengan target cakupan minimal 95 persen (untuk masing-masing putaran atau dosis).

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tanah Bumbu2
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tanah Bumbu, menggelar Pertemuan Koordinasi Pelaksanaan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio, bertempat di Ruang Integrasi Dinkes Tanah Bumbu, Kamis kemarin.

Pertemuan koordinasi PIN Polio ini, dilandasi oleh Surat Edaran Menteri Dalam Negeri tentang PIN, dalam rangka pencegahan KLB Polio dan ditindaklanjuti dengan Surat Instruksi dari Bupati Tanah Bumbu.

Di Indonesia, isu imunisasi merupakan hal yang masih dianggap sensitif, dimana kondisi di lapangan banyak menuai pro dan kontrak serta penolakan dari masyarakat dalam pelaksanaannya.

Sehingga diperlukannya koordinasi dengan lintas sektor untuk mencapai tujuan bersama, melalui program yang bisa menjangkau target sasaran. Serta dapat mencegah terjadinya kasus lumpuh layu atau Polio di masyarakat.

Tujuan pelaksanaan koordinasi ini, diupayakan dapat membantu terutama dalam pemenuhan tugas dan fungsi program kerja, sesuai peran instansi terkait.

“Diskusi terbuka ini, harapannya kita bisa fokus mensukseskan PIN Polio, sehingga bisa berjalan dengan lancar. Yang rencananya akan dilaksanakan pada tanggal 23 Juli ini, tahap satu dan dua minggu setelahnya,” katanya.

Kegiatan di hadiri oleh, lintas Satuan Kerja Perangkat Daerah, pengurus Puskesmas dan para Camat.

“Tanah Bumbu dari cakupan PIN Polio sebelumnya, tidak terlalu maksimal, sehingga masuk kabupaten berisiko terdampak Polio. Sehingga kita bersama bisa mencegah kejadian Polio di daerah,” tutupnya.

Selanjutnya penyampaian materi diskusi, disampaikan oleh Wenti Setia Anggraini selaku Kabid Pengendalian Penyakit ( P2P ). (AOl)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved