Berita Balangan

Sejumlah SD Negeri Kurang Murid, Kadisdik Balangan: Orangtua Sekolahkan Anak ke Pondok Pesantren

Fenomena sejumlah sekolah dasar negeri (SDN() kurang murid direspon oleh Dinas Pendidikan Balangan.

Penulis: Reni Kurnia Wati | Editor: Edi Nugroho
(Banjarmasinpost.co.id/Mukhtar wahid)
Ilustras: Guru SDN Sampurna 2 di Unit Permukiman Transmigrasi (UPT) Desa Sampurna, Kecamatan Jejangkit mengajar 9 siswa. 

BANJARMASINPOST.CO.ID-Fenomena sejumlah sekolah dasar negeri (SDN) kurang murid direspon oleh Dinas Pendidikan Balangan.

Kadisdik Balangan Abiji mengatakan miminnya murid di sejumlah SDN juga karena banyaknya orangtua menyekolahkan anaknya ke pondok pesantren.

“Namun ini bukan hanya terjadi di Balangan, dan kami akan melakukan evaluasi serta berupaya agar sekolah tidak ada yang tutup dan tidak ada peningkatan angka putus sekolah,” ujarnya.

Ada Sisi Positif

Seorang wali kelas menyebut kondisi guru di SDN Sampurna 2 UPT Desa Sampurna Jejangkit Batola cuma ajar sembilan siswa ada sisi positifnya.

Fatimah, wali kelas satu, mengatakan sekolah di permukiman transmigrasi ini awalnya memiliki banyak murid. Namun jumlahnya semakin berkurang seiring banyaknya transmigran yang pindah. “Saat ini total ada lima murid,” kata Fatimah.

Fatimah hanya mengajar satu murid. “Untuk jam masuk sekolah tidak ada perubahan. Waktu istirahat digunakan untuk bermain atau jika tidak memungkinkan dilanjutkan belajar sehingga waktu pulang lebih cepat,” paparnya.

Oleh karena hanya mengajar satu murid, Fatimah mengaku penyampaian materi lebih mudah. Dia berharap muridnya bisa lebih berprestasi meskipun tidak ada persaingan.

Sikap Disdik Batola

Ini sikap Dinas Pendikan Batola terkait kondisi guru di SDN Sampurna 2 UPT Desa Sampurna Jejangkit Batola cuma ajar sembilan siswa

Guru SDN Sampurna 2 di Unit Permukiman Transmigrasi (UPT) Desa Sampurna, Kecamatan Jejangkit mengajar 9 siswa. (Banjarmasinpost.co.id/Mukhtar wahid)

Sekretaris Dinas Pendidikan Batola Lulut Widiyanto mengatakan Dapodik belum bisa dibuka karena Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) berakhir pada 31 Juli 2024.

Mengenai sekolah yang minim siswa, menurutnya, karena lingkungan sekitar juga minim anak usia sekolah.

Hal ini tentu akan berdampak pada penerimaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). “Dana BOS disalurkan sesuai jumlah peserta didik,” katanya.

Lulut mengaku regrouping pernah diupayakan untuk SDN Sampurna 2 dan SDN Bahandang 2. “Namun melihat jarak antar sekolah empat kilometer, jalan yang dilewati banyak bintang buas dan sepi, wacana regrouping batal,” katanya.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved