Telur Asin Desa Mamar
UMKM Kalsel: Pakai Garam Kasar, Ini Resep Rahasia Telur Asin dari Desa Mamar Amuntai Selatan HSU
Herlina warga Desa Mamar Kecamatan Amuntai Selatan Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) sudah belasan tahun menjual telur asin ribuan butir
Penulis: Reni Kurnia Wati | Editor: Edi Nugroho
BANJARMASINPOST.CO.ID, AMUNTAI - Herlina warga Desa Mamar Kecamatan Amuntai Selatan Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) sudah belasan tahun menjual telur asin ribuan butir selama satu minggu.
Herlina mengatakan pembuatan telur asin tergantung dari pencampuran garam bersama dengan tanah liat yang digunakan untuk membaluri telur selama proses fermentasi. "Seluruh bagian telur harus terlapisi dengan sempurna," ungkapnya.
Herlina menambahkan sebelumnya tanah yang telah digemburkan dicampur dengan air, dibuang jika ada ranting atau kotoran lain yang tercampur pada tanah. Garam yang digunakan juga garam kasar agar lebih hemat dan rasa asinnya lebih tajam.
Jika garam terlalu banyak membuat telur terlalu asin namun jika kurang fermentasi menjadi gagal dan bisa busuk. Waktu yang dibutuhkan untuk fermentasi juga harus pas yaitu sekitar satu minggu.
Baca juga: UMKM Kalsel: Telur Asin dari Desa Mamar Amuntai Selatan HSU Dijual Hingga ke Luar Kecamatan
Baca juga: UMKM Kalsel: Warga Desa Mamar Amuntai Selatan Ini Produksi Sampai 1.000 Butir Telur Asin Per Minggu
Herlina sudah belajar membuat telur asin sejak remaja dan diajari langsung oleh orangtua yang juga sebagai pembuat telur asin. (Banjarmasinpost.co.id/Reni Kurniawati).

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.