Telur Asin Desa Mamar

UMKM Kalsel: Warga Desa Mamar Amuntai Selatan Ini Produksi Sampai 1.000 Butir Telur Asin Per Minggu

UMKM Kalsel: usaha warisan, warga Desa Mamar Amuntai Selatan ini sampai produksi 1.000 butir telur asin per minggu.

|
Penulis: Reni Kurnia Wati | Editor: Edi Nugroho
(Banjarmasinpost.co.id/Reni Kurniawati).
UMKM Kalsel: Usaha warisan, Herlina, warga Desa Mamar Amuntai Selatan ini sampai memproduksi 1.000 butir telur asin per minggu. 

BANJARMSINPOST.CO.ID, AMUNTAI - UMKM Kalsel: Usaha warisan, Herlina, warga Desa Mamar Amuntai Selatan ini sampai memproduksi 1.000 butir telur asin per minggu.

Telur itik yang difermentasi menggunakan garam menjadi makanan telur asin banyak diminati masyarakat.

Makanan ini cocok untuk disandingkan dengan menu makanan lain seperti mie instan atau dimasak santan.

Usaha telur asinini mudah ditemui di Desa Mamar Kecamatan Amuntai Selatan Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU).

Baca juga: Dilatih Anggota TNI dan Polri, Puluhan Anggota Paskibra Balangan Siapkan Fisik Jelang Upacara HUT RI

Baca juga: Ratusan Pelajar HST Meriahkan Festival Literasi, Numerasi dan Karakteristik, Tujuh Lomba Digelar

Tak heran, mengingat kabupaten HSU yang terkenal dengan banyaknya peternak itik sehingga memudahkan untuk mendapat telur itik dalam jumlah banyak.

Herlina, salah satu pembuat telur asin atau warga biasa menyebut dengan hintalu bajaruk ini sudah belasan tahun menjadi pembuat telur asin.

Usaha yang sudah dijalaninya ini merupakan peninggalan dari orangtua yang lebih dulu menggeluti bidang ini, Herlina bersama suami dalam satu minggu membuat telur asin tidak kurang dari seribu butir dalam sekali buat.

Cara pembuatannya juga cukup mudah yaitu dengan membaluri telur itik mentah dengan tanah yang telah dicampur dengan garam. "

Didiamkan dulu sekitar satu minggu, takaran garamnya juga harus pas agar tidak terlalu asin atau bahkan kurang yang membuat telur gagal terfermentasi," ujarnya.

Setelah didiamkan selama satu minggu telur itik dicuci menggunakan air dan dicek kembali kondisi telurnya. Pengecekannya menggunakan lampu jika ada bagian yang menghitam maka akan dipisahkan artinya telur tidak berhasil fermentasinya.

Telur yang baik akan lanjutkan ke proses perebusan beberapa jam, dan didinginkan. Setelah telur dingin diberi tanda atau dicap telur asin. Barulah bisa dijual dan siap dinikmati.

Untuk penjualannya sudah ada langganan yang mengambil kerumah, atau bisa juga sesuai dengan pesanan. (Banjarmasinpost.co.id/Reni Kurniawati).

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved