Cerita Warga Kebakaran Simpang Empat, Tanahbumbu, Sempat Terdengar Suara Seperti Tembakan

“ Akhirnya saya proteslah kepada PLN gimana saya, karena  saya kan juga punya anak bayi, pasti anak saya kepanasan gak bisa tidur. Lalu dijawab oleh PLN bahwa mereka mohon maaf untuk pengerjaan timnya sampai di sini dahulu nanti akan dilanjutkan oleh tim yang lain, untuk melakukan perbaikan ini, tapi PLN itu masih menunggu sampai temannya datang,” katanya.

Setelah tim baru dari PLN datang, tiga buah mobil PLN sebelumnya pergi. 

Lalu, lanjut Fatimah menceritakan,  tim PLN yang baru datang tadi turun dari mobilnya dan mendatangi suaminya, sambil menyenter ke arah bangunan yang tidak menyala tersebut.  

Nah setelah itu anaknya yang sebelumnya tidur itu tiba-tiba terbangun lalu dia masuk ke dalam rumah sementara suaminya masih menemani para petugas PLN tersebut melakukan perbaikan.

“Tidak sampai 10 menit suami saya teriak-teriak manggil saya, keluar katanya ada kebakaran lalu saya jawab di mana, dan dijawab suami saya di atas,” ceritanya.

Setelah dia keluar ternyata api sudah membesar di bangunan rumah tetangganya. Karena dia panik dan tidak bisa ngapa-ngapain lagi lalu diamankanlah dia ke seberang jalan oleh suaminya sementara ibu dan suaminya menyelamatkan barang-barang yang masih bisa diselamatkan .

“Lalu suami saya minta tolong kepada warga yang menonton di sana dan banyak warga yang membantu Nah setelah itu yang tertolong cuman bagian toko bagian depan saja, sementara toko lain saya tidak tahu,” ungkapnya.

Intinya kata dia tadi malam dia hanya sempat menyelamatkan satu baju di badan sementara bajunya yang lain ludes termakan oleh api.

(Banjarmasinpost.co.id/Muhammad Fikri Syahrin)