Berita Banjarmasin

Takut Ruangan di Lantai 2 SDN Mawar 7 Ambruk, Orangtua Minta Kelas Dipindah Sementara 

Puluhan orangtua siswa kelas 1, 2, 4, 5 di SDN Mawar 7 Banjarmasin mendatangi sekolah, Senin (19/8/2024). 

|
Penulis: Eka Pertiwi | Editor: Budi Arif Rahman Hakim
Banjarmasinpost.co.id/Eka Pertiwi
Suasana di SDN Mawar 7 Banjarmasin. Orang tua di sekolah itu, meminta pembelajaran di lantai 2 dipindahkan karena khawatir kelas ambruk, Senin (19/8/2024). 


BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Puluhan orangtua siswa kelas 1, 2, 4, 5 di SDN Mawar 7 Banjarmasin mendatangi sekolah, Senin (19/8/2024). 

Kedatangan mereka untuk meminta pembelajaran di lantai 2 SDN Mawar 7 agar dipindahkan. 

Pasalnya, lantai 2 bangunan sekolah tersebut kondisinya sudah mengkhawatirkan. Bahkan, sudah goyang-goyang. Orangtua khawatir jika pembelajaran terus dilakukan akan berdampak pada ambruknya bangunan lantai 2. Imbasnya keselamatan sang anak dipertaruhkan.

Orangtua siswa, RJ mengatakan, kedatangan pihaknya untuk meminta agar proses belajar mengajar di lantai atas dipindahkan. 

Dari hasil pertemuan, perbaikan akan dilakukan. Namun, saat dalam tahap perbaikan pihaknya meminta agar siswa dipindah ke lantai bawah. Ia khawatir jika dipertahankan belajar di lantai 2 akan berdampak ambruknya bangunan. 

“Nanti kami menjadwalkan dengan sistem shift. Jadi siswa akan belajar secara bergantian,” katanya. 

Meski demikian ia juga meminta agar selama proses perbaikan anak-anak tidak belajar secara daring. 

Sementara itu, selama proses negosiasi dengan orangtua, sementara anak-anak belajar di halaman sekolah. 

Sekadar diketahui, sebelumnya di SDN Mawar 7 juga ambles pada bagian teras. 

Tercatat ada 6 korban saat ambles teras SDN. Yang menjadi korban yakni penjaga sekolah dan siswa. Beruntung tidak ada korban jiwa. 

Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin juga hadir dalam aksi protes yang dilakilan oleh orangtua siswa kepada pihak SDN Mawar 7.

Kepala Bidang Sekolah Dasar Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin, Qayyim mengatakan, pihaknya sudah bersepakat terkait siswa nantinya akan belajar. 

Siswa akan belajar di lantai satu. Konsekuensinya siswa belajar menggunakan sistem shift. 
Ia mengakui, jika orangtua protes lantaran adanya korban saat amblesnya teras di SDN Mawar 7

Orangtua juga khawatir jika dipertahakan belajar di lantai 2, akan berimbas keamanan dan keselamatan anak-anak. “Kami mengambil kebijakan, jam sekolah masih tetap sama,” katanya. 

Untuk bangunan SDN Mawar akan diusulkan pada APBD Murni 2025. Sedangkan perbaikan jangka pendek yakni perbaikan untuk teras. 

“Teras saat ini dalam tahap rencana perbaikan. Bahannya sudah disiapkan tinggal diperbaiki,” katanya. 

Untuk perbaikan keseluruhan pihaknya masih menghitung berapa pagu yang dibutuhkan. 
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin, Ahmad Baihaqi menjelaskan, pada bangunan di SDN Mawar 7 hanya bagian teras yang ambles.

Ia menyebut kondisi itu dipicu oleh bangunan yang sudah lama. Yakni sejak 2012 silam. 

"Karena ini pekerjaan tahun 2012 kita tahu semua itu pekerjaan swakelola yang dilaksanakan oleh pihak kepala sekolah dan guru. Mungkin speknya atau konstruksinya tidak sesuai sehingga sampai masanya di tahun 2024 ini akhirnya menjadi ambles dari teras sekolah," katanya, Senin (19/8/2024) sore. 

Ia menjelaskan, terkait kedatangan orangtua siswa, pihaknya menenangkan orangtua. Bahkan, Kabid SD juga sudah ke sana. "Kami juga tadi menangani perihal teras yang ambles. Perbaikan dimulai hari ini," jelasnya. 

Terkait bangunan SD lantai 2. Menurutnya, akan direhab dengan melihat ketersediaan anggaran. "Kalau anggarannya ada tentu akan kami tetap," pungkasnya.


Diputuskan Sistem Shift


Kepala SDN Mawar 7, Latif Gabaruddin mengatakan, dengan adanya protes dari orangtua, pihaknya memutuskan untuk menggunakan sistem shift sejak Selasa (20/8). 

Ia menyebut ada 6 ruangan yang bisa digunakan untuk belajar. Dan 6 ruangan tidak bisa digunakan sementara. 

"Tadi memang orangtua siswa berinisiatif untuk belajar di halaman. Bahkan, orangtua juga ingin mengondisikan untuk mendirikan tenda di lapangan," katanya. 

Disebutkannya, orangtua siswa melalui paguyuban berbicara meminta untuk belajar di luar atau bisa dengan bergantian. "Sejauh ini kelas 6 AB, 2 AB, 3 AB, dan 4 AB. Orangtua juga meminta agar tidak ada pembelajaran daring," katanya. 

Saat ini di SDN Mawar 7 ada 304 siswa. Terkait renovasi bangunan menurutnya belum ada. 

Hanya saja, semua sudah dilihat oleh pihak terkait. "Yang ambles teras depan di bagian bawah bangunan. Bangunan itu dibangun 2012. Sedangkan terasnya lebih lama lagi," katanya. 

Wakil Wali Kota Banjarmasin, Arifin Noor meminta agar pihak terkait memperhatikan aset yang digunakan untuk orang banyak. Termasuk sekolah. 

Ia memprediksi amblesnya teras di sana karena cuaca yang berubah. Itu yang membuat kondisi tanah berubah. "Nanti akan diteliti apakah karena fondasi," pungkasnya. 

Kepala Bidang Cipta Karya Dinas PUPR Kota Banjarmasin, Damayanti mengatakan, pihaknya masih akan meneliti bangunan SDN Mawar 7.

Nanti akan dilihat berapa beras kerusakan dan apa yang harus ditangani. "Kami juga nanti akan mengeluarkan rekomendasi terkait hal tersebut," katanya. 

Sementara ini, menurut pengamatan kasat matanya, amblesnya teras bukan karena fondasi. 
"Mungkin dari material bawahnya. Nanti akan kami lihat lagi," pungkasnya. (wie)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved