Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

Tekan Stunting, Dosen Keperawatan FKIK ULM Ajarkan Warga Olah Haruan dan Kangkung Air Jadi Nugget

Dosen Keperawatan FKIK ULM menggelar pengabdian masyarakat di Desa Tambak Anyar Ilir dengan melatih warga mengolah haruan dan kangkung air jadi nugget

Editor: Hari Widodo
FKIK ULM
Pelatihan pengolahan nugget dari ikan haruan dan kangkung air oleh dosen Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan dan Kedokteran ULM di Desa Tambak Anyar Ilir. 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Kejadian stunting di seluruh dunia saat ini menjadi perhatian semua pihak. Hal ini dikarenakan angkanya yang masih cukup tinggi yaitu mencapai 22 persen atau sebanyak 149,2 juta jiwa (berdasarkan World Health Organization tahun 2020).

 Sedangkan Indonesia menyumbang 21,6 persen kejadian stunting berdasarkan data Survei Status Gizi Nasional tahun 2022.

Hal ini menunjukkan bahwa prevalensi stunting di Indonesia masih berada di atas target WHO yaitu di bawah 14 persen.

Stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi dalam jangka waktu yang lama yang terjadi pada anak dibawah 5 tahun yang ditandai dengan panjang badannya berada di bawah standar yang dapat berdampak pada kondisi fisik dan mental anak.

Kondisi stunting ini juga dapat disebabkan oleh faktor sosial ekonomi (kemiskinan), pendidikan dan pengetahuan ibu yang kurang mengenasi praktik pemberian makan balita (ASI dan MP ASI), serta ketersediaan bahan makanan setempat. 

Pelatihan pengolahan nugget dari ikan haruan1
Pelatihan pengolahan nugget dari ikan haruan dan kangkung air oleh dosen Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan dan Kedokteran ULM di Desa Tambak Anyar Ilir.

Desa Tambak Anyar Ilir adalah salah satu desa yang berada di Kabupaten Banjar. Desa Tambak Anyar Ilir berada disepanjang pinggiran sungai Martapura dengan jarak ±20KM atau sekitar 20 menit dari Kota Martapura.

Karakteristik masyarakat Desa Tambak Anyar Ilir didominasi oleh tingkat pendidikan sekolah dasar dengan pekerjaan bertani dan berkebun serta pendapatan rata-rata dibawah UMR.

Karakteristik tersebut juga dapat menjadi faktor risiko terjadinya stunting pada balita-balita di desa ini. Kabupaten Banjar menduduki posisi ke-3 jumlah stunting terbanyak di Kalimantan Selatan yaitu mencapai 15,6 persen.

Sedangkan Desa Tambak Anyar Ilir berdasarkan data Puskesmas Martapura Timur per Desember 2023 serta hasil wawancara dengan bidan desa “terdapat 15 anak yang stunting dari 39 keluarga yang memiliki anak balita”, atau hal ini setara dengan 38,4 persen yang artinya berada di atas angka nasional (21,6 persen) serta masih jauh dari target WHO yaitu penurunan hingga di bawah angka 14 persen. 

Berdasarkan wawancara dengan salah seorang ibu yang memiliki anak stunting, ibu ini mengatakan, setelah anaknya lepas ASI sejak usia 2 tahun,ia mengetahui MP ASI apa saja yang dibutuhkan anaknya, sehingga MP ASI yang dibuat tidak beragam yang akhirnya membuat anaknya enggan untuk makan. 

Bahan nagget dari haruan dan kangkung air.
Bahan pengolahan nagget dari haruan dan kangkung air. (Kanan) Nugget yang sudah siap saji.

Menurut ibu ini , berawal dari kondisi inilah yang menyebabkan berat badan anaknya tidak mau meningkat”.

Saat ini usia balita nya adalah lebih dari 3 tahun namun berat badannya tetap di 10 kg saja sejak usia 2 tahun.

 Ibu ini mengatakan kurang mengetahui apa saja yang dapat diolah untuk MP ASI agar anaknya mau makan dengan lahap.

 Saat tim dosen keperawatan FKIK ULM melakukan pengukuran berat badan dan tinggi badan anak serta setelah disesuaikan dengan usia anak, benar saja anak tersebut termasuk dalam balita dengan kondisi stunting.

Padahal berdasarkan observasi tim dosen, di sekitar rumah warga serta disekitaran Desa Tambak Anyar Ilir banyak terdapat sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan untuk dijadikan makanan bergizi untuk anak-anak seperti ikan haruan dan kangkung air, mengingat desa ini berada di lahan basah seperti sungai dan rawa. 

Nagget dari haruan dan kangkung air siap dalam kemasan.1
Nagget dari haruan dan kangkung air siap dalam kemasan.

Berdasarkan kondisi Desa Tambak Anyar Ilir ini, dalam rangka mendukung program pemerintah dalam mencegah meningkatnya angka stunting serta upaya dalam menurunkan prevalensi stunting, Dosen Keperawatan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Universitas Lambung Mangkurat (ULM) mengadakan pengabdian Masyarakat di desa setempat.

Bekerjasama dengan Aparat Desa Tambak Anyar Ilir di bawah pimpinan Kepala Desa M Mulyaninor dan Puskesmas Martapura Timur, pengabdian masyarakat yang digelar mengusung tema Pelatihan Olahan Alternatif Pencegahan Stunting dari Bahan Baku Lokal Ikan Haruan dan Kangkung Air. Olahan yang dibuat adalah nugget dari ikan haruan dan kangkung air

Pelatihan ini diadakan di Balai Desa Tambak Anyar Ilir pada Sabtu 10 Agustus 2024 yang dihadiri 41 ibu-ibu Desa Tambak Anyar Ilir yang memiliki anak bayi dan balita.

 Sebelum pelatihan di mulai, dilakukan pre test terlebih dahulu untuk mengukur pengetahuan ibu-ibu tentang olahan makanan bergizi untuk anak-anaknya.

 Selain dihadiri oleh ibu-ibu desa, pelatihan ini juga dihadiri kader desa, kepala posyandu, bidan besa, kepala desa dan pihak dari puskesmas dengan tujuan dapat melanjutkan program ini di Desa Tambak Anyar Ilir.

Olahan yang dipilih adalah nugget karena texture nugget yang renyah sangat disukai anak-anak. Anak-anak tidak menyadari yang mereka makan adalah ikan dan sayur kangkung air karena bentuk nugget yang menyerupai snack.

Berdasarkan wawancara dengan salah satu ibu yang hadir dengan anak stunting, mengatakan bahwa biasanya anaknya susah untuk makan, apalagi makan sayur. Namun, saat kegiatan ini anak terlihat menghabiskan 2 potong nugget dan terlihat menyukainya, ibu anakpun terlihat sangat senang karena anaknya terlihat memakan nugget dengan lahap.

Pelatihan pengolahan nugget dari ikan haruan dan kangkung air5
Pelatihan pengolahan nugget dari ikan haruan dan kangkung air oleh dosen Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan dan Kedokteran ULM di Desa Tambak Anyar Ilir.

Setelah kegiatan selesai, dilakukan pengukuran kembali terhadap pengetahuan ibu (post test) dan didapatkan hasil terdapat peningkatan pengetahuan ibu dari sebelumnya 60 persen menjadi 80 persen.

Alat, bahan dan cara pengolahan nugget dapat dilihat di akun youtube Mutia Rahmah (dosen keperawatan FKIK ULM) atau klik link berikut https://www.youtube.com/@mutiarahmah2521(AOL)

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved