Berita Tapin

Cabai Hiyung Jadi Daya Tarik Investor di Kabupaten Tapin, Petani Akui Kewalahan Penuhi Permintaan

di tahun ini sudah ada investor yang membeli lahan dengan jumlah cukup besar di kawasan Desa Hiyung, asal muasal cabai hiyung

Penulis: Muhammad Tabri | Editor: Rahmadhani
Banjarmasin Post/Muhammad Tabri
Hj Masra, petani cabai hiyung di Desa Hiyung, Kecamatan Tapin Tengah, Kabupaten Tapin. 

 

BANJARMASINPOST.CO.ID, RANTAU - Rasa nampol dari pedasnya cabai hiyung, komoditas unggulan Kabupaten Tapin, Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) tidak hanya menggugah selera para penikmat kuliner. 

Kini, varietas cabai dengan tingkat kepedasan mencapai 17 kali lipat dibandingkan rawit biasa ini juga mampu menggugah investor datang ke Bumi Ruhui Rayahu untuk pengembangan. 

Diungkapkan Junaidi, salah satu petani cabai hiyung Tapin , di tahun ini sudah ada investor yang membeli lahan dengan jumlah cukup besar di kawasan Desa Hiyung, asal muasal cabai hiyung.

Lahan tersebut dijadikan kaplingan untuk ditawarkan kepada masyarakat secara luas untuk bisa dipindah dengan mahar, guna berkebun cabai Hiyung. 

Meski belum terlalu banyak, beberapa petak kaplingan sudah ada yang meminati dan menembusnya secara tunai maupun kredit.

Baca juga: Menengok Warung Simpang Sungai Kandang Tapin, Isnaniah Bertahan Sajikan Kuliner Tradisional 

Baca juga: Tradisi Unik Marimpa Iwak di Kampung Bayur HSS, Warga Tangkap Ikan Ramai-ramai di Musim Kemarau

"Sudah ada yang berminat, nantinya lahan ini dimiliki secara sah dan dikelola pengembang dengan melibatkan petani setempat untuk berkebun cabai Hiyung," jelas Junaidi, Minggu (8/9/2024). 

Dengan sistem pembagian hasil dan kredit yang berjalan, pihak pengembang juga menjadikan peluang tiap penawaran ini sebagai kesempatan berinvestasi aset dan juga akhirat, berupa zakat untuk pengelolaan pondok pesantren. 

Hj Masra, petani cabai Hiyung saat memanen di kebunnya, di Desa Hiyung, Kecamatan Tapin Tengah, Kabupaten Tapin, Sabtu (14_10_2023).
Hj Masra, petani cabai Hiyung saat memanen di kebunnya, di Desa Hiyung, Kecamatan Tapin Tengah, Kabupaten Tapin, Sabtu (14_10_2023). (Banjarmasinpost.co.id/M Tabri)

Disampaikan Junaidi, masuknya investor ini menjadi angin segar dalam upaya peningkatan produksi bahan baku cabai Hiyung yang saat ini dinilai masih belum maksimal dengan luasan lahan yang tersedia. 

Dirinya mengaku masih kewalahan memenuhi permintaan yang tinggi, terutama dari perusahaan yang perlu cabai kering untuk skala besar. 

"Dengan adanya investor masuk ini, semoga bisa lebih meningkat lagi produksi ke depannya," ucap Junaidi. 

Sementara itu, Wahyu, warga Banjarbaru mengaku tertarik dengan pola investasi yang ditawarkan pihak pengembang ini. 

"Dapat info dari isteri, makanya ke sini untuk mengecek langsung bagaimana potensinya," ujar Wahyu. 

Dirinya mengaku cukup tertarik dengan sistem dan penawaran ini, karena tidak perlu modal yang terlalu besar,  asetnya kelas dan ada peluang usaha ya g bisa dijalankan. 

"Ini bagus, tapi kita cek-cek lagi, karena ada pengalaman gagal untuk penawaran semacam ini," pungkasnya.

(Banjarmasinpost.co.id/MuhammadTabri)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved