Berita HSS

Memborong Semangka di Muning HSS,  Amran Panen Buah Jumbo 15,2 Kilogram

Saatnya berkunjung ke Desa Muning Baru dan Desa Muning Tengah, Kecamatan Daha Selatan, Kabupaten HSS. Di sana saat ini banjir semangka

Penulis: Hanani | Editor: Hari Widodo
Banjarmasinpost.co.id/Hanani
Semangka jumbo hasil panen di kebun Amran (60) warga Desa Muning Baru, Kecamatan Daha Selatan, Hulu Sungai Selatan (27/9/2024). 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Bagi penggemar semangka, saatnya berkunjung ke Desa Muning Baru dan Desa Muning Tengah, Kecamatan Daha Selatan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Saat ini di sana banjir semangka sehingga harganya lebih murah. Pembeli bisa memborongnya langsung dari petani.

Kebanyakan semangka yang dipanen berukuran besar. Amran (60) bahkan berhasil memanen buah semangka seberat 15,2 kilogram.

 “Baru di panen pagi tadi, ini buah terbesar di kebun saya,” ungkap Amran, Jumat (27/9).

Semangka jumbo di lahan rawa lebak itu terlindung rumput. Saat dipetik, umurnya 65 hari.  Amran berkebun semangka di lahan seluas 20 borongan (satu hektare=35 borongan). Sejak ditanam hanya sekali diberi pupuk NPK.

Lahan rawa lebak memang subur sehingga tanpa butuh pupuk berlebihan.

“Sepertinya batang semangka jumbo ini merambat ke tanah yang subur sehingga paling besar sendiri,” tuturnya.  

Amran pun ingin menjual semangka besar itu Rp 100 ribu.  Menurutnya, buat acara hajatan, yang biasanya menyajikan semangka. “Cukup beli satu buah ini, bisa untuk orang banyak,” imbuhnya. 

Amran pun menyatakan rata-rata semangka dari Muning, rasanya lebih manis, sehingga banyak pedagang pengumpul yang membeli dan mengirimnya ke luar daerah. Tidak hanya di daerah lain di Kalimantan Selatan, tetapi juga ke ke Samarinda dan Balikpapan, Kalimantan Timur, hingga Sulawesi.

Dijelaskan, jika sudah dipetik dan buahnya belum dibuka, semangka bisa bertahan sampai dua minggu. Panen semangka sudah dilakukan petani setempat sejak dua pekan lalu.

Diperkirakan, masa panen bertahan sekitar satu bulan lagi, karena masih banyak buah yang belum dipanen.

“Alhamdulillah, musim kemarau basah tahun ini menjadi berkah,” kata Amran.

Dalam sepekan, ada saja hujan, sehingga tak repot menyiram kebun yang luas membentang di lahan rawa tersebut. 

Hasil buahnya pun berlimpah. Namun konsekuensinya, harga jual kian menurun. Di tingkat petani ke pedagang pengumpul, kini di kisaran Rp 2.900 sampai Rp 3.000 per kilogram. Sedangkan membeli secara eceran Rp 2.000 sampai Rp 5.000 per kilogram, tergantung ukuran. Pantauan banjarmasinpost.co.id, sepanjang pinggir jalan Muning dihiasi tumpukan semangka hasil panen petani.

Ada pula hasil panen sayuran, seperti terung ungu, labu, timun suri, karawila, pare, jagung hingga gumbili nagara. Ramai pula transaksi jual beli antara petani dan pedagang pengumpul yang datang menggunakan pikap hingga truk.

Transaksi dilakukan di pinggir jalan Muning. Begitu semangka dipetik, lalu diangkut pakai sepeda motor dan gerobak dan ditumpuk di pinggir jalan. Di sana, sudah ada pedagang pengumpul yang menunggu dengan mobil angkutannya. (hanani)

 

 

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved