Erna Lisa Halaby
Transformasi Struktural Perekonomian Kota Banjarbaru
Tulisan ini saya akan mulai dengan mengutip kata-kata yang menginspirasi perubahan dari Leo Tolstoy yang dapat menjadi inspirasi bagi kita melakukan
Oleh: Hj. Erna Lisa Halaby (Ketua Yayasan Abdul Aziz Halaby)
Tulisan ini saya akan mulai dengan mengutip kata-kata yang menginspirasi perubahan dari Leo Tolstoy yang dapat menjadi inspirasi bagi kita melakukan perubahan di Kota Banjarbaru, yaitu: “Semua orang berpikir untuk mengubah dunia, tetapi tidak ada yang berpikir untuk mengubah dirinya sendiri." Leo Tolstoy adalah penulis novel terkenal dan berpengaruh berkebangsaan Rusia.
Sejalan dengan itu, World Bank mendefenisikan transformasi ekonomi sebagai proses berpindahnya sumber daya ekonomi, khususnya tenaga kerja, barang modal dan lainnya dari kegiatan ekonomi yang produktifitasnya rendah ke produktifitas tinggi. Termasuk di dalamnya perpindahan tenaga kerja antar sektor, yaitu dari sektor pertanian bernilai tambah rendah ke sektor manufaktur bernilai tambah tinggi.
Tidak hanya itu, transformasi ekonomi juga dapat digambarkan sebagai perpindahan tenaga kerja dan sumber daya ekonomi lainnya di dalam sektor ekonomi yang sama. Hal ini terjadi antar sektor pertanian tradisional subsisten berproduktifitas rendah ke kegiatan pertanian modern berteknologi tinggi dengan rantai produksi panjang bernilai tambah tinggi.
Sejalan dengan Asian Development Bank (ADB), transformasi ekonomi suatu negara atau daerah diartikan sebagai perubahan struktur ekonomi suatu negara atau daerah dari negara atau daerah pertanian bernilai tambah rendah ke negara atau daerah yang didominasi oleh industri pengolahan bernilai tambah tinggi.
Secara khusus, perekonomian Kota Banjarbaru dalam satu dekade terakhir, kontribusinya terhadap perekonomian Kalsel tidak banyak berubah. Pada tahun 2010, kontribusinya 4,07 persen, kemudian dalam lima tahun berikutnya, kontribusinya hanya meningkat menjadi 4,90?n lima tahun berikutnya kontribusinya menjadi 5,0%.
Sumbangan perekonomian Kota Banjarbaru terhadap perekonomian Kalsel masih jauh dari tiga daerah lainnya di Kalsel, yaitu Kota Banjarmasin dengan kontribusi sekitar 15,76%, Kotabaru dengan kontribusi 13,10%, dan Tanah Bumbu berkontribusi sekitar 12,62% terhadap perekonomian Kalsel.
Small is beautiful, kecil itu indah adalah kalimat yang dapat menggambarkan peran dan posisi Kota Banjarbaru dalam perekonomian Kalsel. Meskipun kontribusinya kecil dalam perekonomian Kalsel, tetapi perannya sangat strategis sebagai ibu kota Provinsi Kalsel. Dan secara ekonomi, Kota Banjarbaru telah menjadi pusat logistik utama Kalsel.
Secara teoritis, suatu perekonomian dapat dilihat dari dua sisi, yaitu sisi pengeluaran dan sisi produksi. Pada sisi pengeluaran, suatu perekonomian digerakkan oleh empat faktor, yaitu konsumsi rumah tangga (household consumption), konsumsi pemerintah (government consumption), investasi (pembentukan modal tetap bruto) dan ekspor maupun impor.
Sementara dari sisi produksi, suatu perekonomian dibentuk oleh beberapa kegiatan usaha, yaitu: pertama, sektor primer yang mencakup kegiatan usaha pertanian, perikanan, pertambangan, kehutanan dan lainnya. Kedua, sektor sekunder mencakup sektor industri pengolahan dan konstruksi yang mengolah hasil sektor primer menjadi barang jadi.
Ketiga, sektor tersier yang berkaitan dengan kegiatan ekonomi untuk menghasilkan jasa. Sebagai ilustrasi, sektor tersier berkaitan dengan jasa keuangan dalam hal ini bank, jasa real estate, angkutan atau trasnportasi, pariwisata, layanan kesehatan, administrasi pemerintahan, dan lainnya.
Pada sisi pengeluaran, penggerak utama perekonomian Kota Banjarbaru berbeda dengan daerah lainnya, bertumpu pada konsumsi rumah tangga dan investasi dengan proporsi yang berimbang. Kemudian terakhir, penyumbangnya adalah belanja pemerintah dengan proporsi yang lebih kecil.
Sebagai ilustrasi, pada tahun 2023, konsumsi rumah tangga (household consumption) memberikan kontribusi 46,79?n investasi 37,40% terhadap perekonomian Kota Banjarbaru. Sementara belanja pemerintah hanya berkontribusi 21,80%.
Hal yang berbeda ditunjukkan oleh Kota Banjarmasin, dimana konsumsi rumah tangga menjadi penyumbang utama perekonomiannya dengan proporsi 62,26% pada tahun 2023. Sementara investasi, kontribusinya jauh lebih kecil, yaitu sekitar 29,33?n belanja pemerintah perannya lebih kecil lagi hanya 11,02%.
Selanjutnya dari sisi produksi, secara struktural perekonomian Kota Banjarbaru juga sangat unik, penyumbang terbesar perekonomian Kota Banjarbaru adalah kegiatan usaha jasa transportasi dan pergudangan dengan kontribusi 29,72%, kemudian konstruksi sekitar 13,22?n sektor perdagangan 10,80 pada tahun 2023.
Kondisi di atas kontras dengan struktur ekonomi Kota Banjarmasin, dimana penyumbang terbesarnya relatif sama oleh 3 kegiatan ekonomi, yaitu industri manufaktur menyumbang 15,70%, kemudian perdagangan 13,05?n transportasi serta pergudangan menyumbang 12,37% terhadap PDRB Kota Banjarmasin.
Lalu pertanyaannya, seperti apa arah perekonomian Kota Banjarbaru ke depan? Diamati dari sisi pertumbuhan ekonomi secara sektoral paska Covid-19, kegiatan usaha logistik yang berkaitan dengan jasa pergudangan dan transportasi mengalami pertumbuhan tertinggi, yaitu sekitar 26,20% tahun 2022 dan 17,50% tahun 2023.
Sementara kegiatan usaha lainnya, seperti industri pengolahan hanya tumbuh sekitar 3,52% - 3,74%, demikian juga perdagangan tumbuh sekitar 5,42% - 5,52%, dan konstruksi tumbuh 4,11% - 4,22?lam dua tahun terakhir.
Kegiatan usaha hotel dan restoran juga menunjukkan kinerja yang sangat baik, yaitu mengalami pertumbuhan 7,74% - 8,02% pada tahun 2022 dan 2023. Hal ini berkaitan dengan peran Kota Banjarbaru sebagai distribustion hub atau distribution centre di Provinsi Kalsel dengan kebaradaan bandara internasional sebagai pintu gerbang Kalsel.
Berdasarkan kecenderungan di atas, arah transformasi perekonomian Kota Banjarbaru ke depan adalah menjadi pusat jasa di Kalsel yang bertumpu pada jasa transportasi dan logistik (pergudangan) serta usaha hotel dan restoran sebagai penunjang kegiatan MICE, yaitu meetings (pertemuan), incentives (pemberian hadiah berupa perjalanan), conventions (konferensi), and exhibitions (pameran).
Akhirnya, langkah yang dapat dilakukan dalam lima tahun ke depan untuk mengarahkan transformasi ekonomi Kota Banjarbaru adalah memperkuat peran Kota Banjarbaru sebagai pusat pemerintahan Provinsi Kalsel. Perekonomian Kota Banjarbaru akan bertumpu pada jasa administrasi pemerintahan serta jasa logistik yang perkembangannya sangat baik.
Sementara untuk menjamin kesinambungan pertumbuhan ekonomi Kota Banjarbaru maka dalam 5 tahun ke depan, berdasarkan trend pertumbuhan dalam 5 tahun terakhir, Kota Banjarbaru akan diorientasikan menjadi centre of excellent dalam bidang pelayanan pendidikan dan kesehatan.
Dalam 5 tahun ke depan, pemerintah Kota Banjarbaru akan memperkuat peran kota sebagai destinasi utama masyarakat Kalsel dan sekitarnya melanjutkan pendidikan menengah dan tinggi. Hal ini dapat dilakukan dengan mengoptimalkan keberadaan perguruan tinggi negeri beskala nasional dan berstandar global, yaitu ULM dan 10 universitas swasta lainnya (*).
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.