Breaking News

Berita Viral

Naik Haji Tak Perlu ke Mekkah Tapi Gunung Ini, Viral Ajaran Sesat Dipimpin Wanita, Rukun Islam Pun 6

Viral di media sosial aliran sesat yang mengajak pengikutnya tak perlu naik haji ke Mekkah dan Madinah, cukup ke gunung. Sosok pemimpinnya wanita.

Editor: Murhan
Instagram @buschoo
ALIRAN SESAT DI MAROS - Postingan akun Instagram @buschoo, dikutip Selasa (11/3/2025). Naik Haji Tak Perlu ke Mekkah Tapi Gunung di Maros Ini, Viral Ajaran Sesat yang Dipimpin Wanita, Rukun Islam Pun Menjadi 6. 

"Kelompok Al-Mukarrama ini katanya sudah ada sebelum pandemi. Saya sudah cerita dengan mereka (Al-Mukarrama), katanya ada juga pengikutnya di Carima Kahu," kata Camat Libureng Andi Syamsul Musrya ke Tribun Timur melalui sambungan telepon, Kamis (23/3/2023).

Kata Andi Syamsul Musrya, aktivitas dari Al-Mukarrama ini masih mirip dengan kebanyakan ummat muslim.

Pembedanya, jika pengikut Al-Mukarrama ini punya ritual atau ibadah di akhir tahun.

Ritual atau ibadah Al-Mukarrama itu disebut mangade'.

"Kalau kata Hasan ini, setiap akhir tahun, pengikutnya pasti akan pergi ke Soppeng untuk mangade' (Baca: pengungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa)," jelasnya.

Alasan para pengikut Al-Mukarrama ke Soppeng untuk melakukan mangade', karena di situlah pemimpin aliran kelompok ini berada.

Kelompoknya dikenal dengan nama Walinono alias Puang Nene.

Selain itu, aktivitas lain dari pengikut Al-Mukarrama ini, ada pada kajian rutinnya setiap malam.

"Ada kajian rutin tiap malam. Katanya itu adalah tarekat yang diajarkan kepada anggotanya," ucapnya.

Kemudian ada juga pembayaran iuran setiap bulan yang dibebankan kepada pengikutnya.

"Nominalnya tidak ada, tergantung kemampuan," jelas Andi Syamsul Musrya.

Aktivitas selebihnya dari kegiatan Al-Mukarrama ini dikatakan mirip dengan ummat muslim pada umumnya.

"Mereka masih salat, termasuk salat Jumat. Pakaiannya pun masih mirip dengan kita," ujarnya.

Terkait sesat atau tidaknya aliran kelompok Al-Mukarrama ini masih menunggu keputusan dari Kementerian Agama.

Hingga kini, tindakan diambil oleh pemerintah setempat dan pihak berwajib baru sekadar mengamankan situasi agar tidak terjadi gejolak di tengah masyatakat.

(Banjarmasinpost.co.id/TribunJatim.com)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved