Berita Viral

Tebas Kepala Ular Piton Raksasa yang Telan Ibunya, Pria Ini Tak Kuasa Tahan Tangis, Pakar Kuak Fakta

Tebas Kepala Ular Piton Raksasa yang Telah Menelan Ibunya, Pria Ini Tak Kuasa Tahan Tangis, Pakar Kuak Fakta Soal Hewan Pembunuh Tanpa Bisa Ini.

|
Editor: Murhan
freepik.com
ULAR PITON - Ilustrasi ular piton, foto dicapture 15 April 2025. Tebas Kepala Ular Piton Raksasa yang Telah Menelan Ibunya, Pria Ini Tak Kuasa Tahan Tangis, Pakar Kuak Fakta Soal Hewan Pembunuh Tanpa Bisa Ini. 

Mangsa favorit piton termasuk anjing, babi hutan, dan sapi, yang memiliki ukuran 10 kali lipat lebih besar dibandingkan tubuhnya.

"Ular piton justru sebenarnya enggak begitu tertarik dengan tikus, katak, atau hewan pengerat lainnya," imbuhnya.

Setelah menyantap mangsanya, piton akan berpuasa selama kurang lebih satu bulan.

Kurniawan menegaskan bahwa manusia bukanlah target mangsa ular piton, dan kerusakan habitat asli piton menjadi salah satu faktor penyebab mereka berpindah ke area pemukiman.

"Kalau habitat aslinya sudah rusak, maka otomatis hewan yang menjadi mangsa mereka juga berkurang," pungkasnya.

Apabila menemukan ular piton di dalam rumah, Kurniawan menyarankan agar tidak dibunuh dan segera memanggil petugas berwenang untuk mengembalikannya ke habitat aslinya.

"Kalau dibunuh, maka akan menyebabkan ketidakseimbangan ekosistem," tutupnya.

Baca juga: Penampakan Wajah Asli Lisa Mariana Sebelum Kenal Ridwan Kamil, Cantik Alami, Jerry: Belum Kena Oplas

Baca juga: Isi Chat Mesum Dokter Kandungan di Garut Terbongkar, Sejumlah Pasien Ungkap Dapat Pesan Tak Senonoh

Mencegah Piton Masuk Rumah

Dosen biologi Universitas Brawijaya (UB) menuturkan adanya perpindahan ular piton ke rumah penduduk, faktor terbesarnya disebabkan oleh ulah manusia sendiri.

Salah satunya, banyaknya pengalihan lahan hutan menjadi pemukiman.

“Kalau habitat aslinya sudah rusak, maka otomatis hewan yang menjadi mangsa mereka juga berkurang, sehingga piton juga harus mencari mangsa lain di area pemukiman,” ujarnya.

Penyebab lainnya, banyaknya hutan yang gundul yang menyebabkan kurangnya area peresapan air sehingga menyebabkan banjir saat musim penghujan.

“Ular piton sangat menyukai tempat yang kering dan hangat karena dia bernafas menggunakan paru-paru sehingga kalau habitat aslinya terendam banjir, maka dia akan berpindah,” tuturnya.

Selain itu, faktor lainnya karena ular piton selalu mengingat tempat dimana dia lahir.

Apabila tempat pertama menetas mulanya berupa hutan, lalu dialihfungsikan menjadi pemukiman, maka piton akan kembali bersinggah di area tersebut.

“Jadi mungkin rumah penduduk itu awalnya hutan atau perkebunan dan disitu juga tempat bertelurnya piton,” jelasnya.

“Sedangkan ular kan enggak tahu apakah itu rumah warga atau hutan, yang penting dia kembali kembali ke tempat dia dilahirkan,” lanjutnya.

Namun apabila menemukan ular piton di dalam rumah, ia menyarankan agar tidak dibunuh dan langsung memanggil petugas yang berwenang agar dikembalikan ke habitat aslinya.

“Kalau dibunuh, maka akan menyebabkan ketidakseimbangan ekosistem. Jumlah anjing, tikus, babi hutan, dan hewan-hewan lain agar jumlahnya tidak terlalu banyak,” tutupnya.

(Banjarmasinpost.co.id/Kompas.com)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved