Berita Tanahlaut
Kades Beri Uang Makan kepada Relawan yang Bantu Atur Kendaraan di Jembatan Batibati
Buka tutup arus lalu lintas dari dua arah di jembatan 4 Batibati, kerap memunculkan antrean pengendara pada jam sibuk pagi dan siang
Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Mulyadi Danu Saputra
BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI - Buka tutup arus lalu lintas dari dua arah di jembatan 4 Batibati, kerap memunculkan antrean pengendara pada jam sibuk pagi dan siang. Panjang antrean hingga mencapai ratusan meter.
Sejak 23 April 2025 lalu buka tutup diberlakukan di jembatan vital yang berada di perbatasan Desa Gunungraja Kecamatan Tambangulang dan Desa Benuaraya Kecamatan Batibati, Kabupaten Tanahlaut (Tala), Kalimantan Selatan (Kalsel) tersebut.
Hal itu menyusul kian melemahnya kekuatan konstruksi jembatan pada sisi oprit segmen arah Gunungraja. Satu tiang sampingnya melengkung setelah tertabrak tronton pada 30 Maret lalu.
Penuturan kalangan pengendara, kadang dari arah berlawanan sama-sama bergerak untuk melintas karena ketiadaan orang yang mengatur pergantian lalu lintas di jembatan 4 tersebut.
"Malam kemarin pas pulang dari Banjarbaru, karena di depan tampak kosong, saya langsung bergerak maju ke jembatan. Pas baru naik jembatan, ternyata dari arah Pelaihari juga ada mobil yang naik ke jembatan," tutur Sarbani, satu warga Kota Pelaihari, Jumat (2/5/205).
Dia mengalah dan bergerak mundur. Beruntung saat itu di belakangnya tidak ada mobil lain sehingga gerakannya mundur berjalan lancar.
Menurut Sarbani, ketika buka tutup lalu lintas diberlakukan, pihak yang memiliki kewenangan terhadap jalan raya nasional tersebut harus menyiapkan orang untuk mengatur lalu lintas. Ini penting agar lalu lintas pergantian melintasi jembatan berjalan lancar.
"Kalau tidak ada tenaga khusus yang diturunkan untuk mengatur lalu lintas di jembatan itu, pasti bisa benturan karena sama-sama ingin duluan melewati jembatan," tandasnya.
Kades Gunungraja, Samsiar mengatakan, sejak buka tutup lalu lintas di jembatan itu diberlakukan memang kerap terjadi hal seperti itu. Pasalnya hingga sekarang belum ada instansi yang secara khusus menurunkan tenaga untuk mengatur lalu lintas di jembatan.
Kadang warga desanya yang berdomisili di sekitar jembatan yang jadi relawan untuk mengatur lalu lintas. Namun hal ini tak bisa dilakukan penuh waktu karena warga juga punya kesibukan atau pekerjaan lain.
"Harusnya ini jadi perhatian pihak terkait karena keberadaan tenaga pengatur lalu lintas sangat penting. Sudah beberapa kali terjadi, pengendara dari dua arah berlawanan bakakarasan (bersitegang) karena sama-sama ingin paling dulu lewat," beber Samsiar.
Menurut dia, paling tidak diperlukan dua orang yang diberi tugas khusus mengatur lalu lintas di jembatan tersebut. Satu orang berjaga di sisi dari arah Pelaihari dan satu orang lainnya berjaga di sisi arah dari Banjarmasin.
Samsiar mengatakan, pada jam sibuk pagi dan siang, kerap terjadi perlambatan gerakan lalu lintas pengendara hingga panjang antrean mencapai sekitar setengah kilometer.
Dia berharap, instansi atau pihak yang punya kewenangan terhadap jalan dan jembatan tersebut dapat segera menurunkan tenaga khusus pengatur lalu lintas. "Misal diberi uang lelah Rp 100 ribu sehari sebagai pengganti aktivitas pekerjaan harian yang ditinggalkan," cetusnya.
Warganya pun sejak buka tutup diberlakukan, turun mengatur lalu lintas secara sukarela. Namun, mereka tak bisa terus menerus melakukan tugas sosial tersebut karena juga harus bekerja untuk mencari nafkah.
"Kemarin itu pas saya turun ke lokasi, saya juga ngasih sedikit untuk uang minum. Tolong kepada instansi terkait hal ini diperhatikan demi kelancaran lalu lintas di jembatan itu," pinta Samsiar. (banjarmasinpost/bl roy n)
Batibati
Jam sibuk
Kabupaten Tanahlaut
Kalimantan Selatan
Konstruksi Jembatan
Oprit
Tronton
pengendara
Banjarbaru
Kota Pelaihari
kades
Relawan
| Ini Cara Dapur Makan Bergizi Gratis Polres Tanahlaut Kalsel Hindari Kejadian Ulat di Sayur |
|
|---|
| Petenis Muda Tanahlaut Bakal Tanding di Jepang Wakili Indonesia, Lanjut di Australia Jika Menang |
|
|---|
| Dapur MBG Polres Tanahlaut Berproses SLHS, Sementara Tak Gunakan Kacang Panjang Hindari Hal Ini |
|
|---|
| Penguatan Mekanisasi dan Cetak Sawah di Tanahlaut, Genjot Suplai Beras Hingga Ribuan Ton Setahun |
|
|---|
| Terdampak Hujan Deras, Tanaman Sayuran Petani di Bajuin Tanahlaut Rusak |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.