Berita Tanahlaut

Drainase Tak Dirawat, Sampah Kerap Meluap ke Aspal Jalan Datu Daim Pelaihari

Drainase yang dangkal membuat sampah sering meluap ke jalan di simpang tiga Jalan Datu Daim, Pelaihari, Kabupaten Tanahlaut (Tala)

Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Hari Widodo
Banjarmasinpost.co.id/Banyu Langit Roynalendra
PUNGUT SAMPAH- Penggiat lingkungan Tala M Khaidir memunguti sampah yang terserak di aspal Jalan Datu Daim, Pelaihari, Minggu (8/6/2025) siang. Dua PKL setempat spontan membantu. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI - Drainase (selokan) di simpang tiga Jalan Datu Daim, Pelaihari, Kabupaten Tanahlaut (Tala), Kalimantan Selatan (Kalsel), kian dangkal. 

Saat hujan mengguyur, sampah di saluran setempat pun langsung meluap ke jalan aspal setempat.

Catatan media ini, Senin (9/6/2026), kondisi seperti itu selalu terjadi pascahujan.

Terkini seperti yang terjadi pada Minggu siang kemarin. Sampah seketika berserakan di jalan aspal di simpang tiga jalan di jalur padat tersebut. 

Baca juga: Begal Tertangkap Saat Beraksi di Ujungbatu Tanahlaut, Babak Belur Dihajar Warga

Beragam jenis sampah anorganik seperti botol dan plastik bekas terserak di jalan aspal itu. Juga ada sampah organik seperti rerumputan dan dedaunan maupun ranting kayu.

Pengendara yang lalu lalang di simpang tiga Jalan Datu Daim dekat kantor Ranting PLN Pelaihari itu pun tampak terganggu. Mereka umumnya berupaya menghindari sampah yang terserak tersebut.

Ketika melintas di jalan tersebut, penggiat lingkungan Tala Muhammad Khaidir langsung turun dan memunguti sampah-sampah itu di tengah lalu lalang pengendara.

Sampah yang teronggok di saluran drainase setempat juga ia punguti. ia membawa kantong sampah ukuran besar untuk menampung sampah-sampah tersebut.

Kalangan pedagang kaki lima yang berjualan di sekitar simpang jalan tersebut, spontan juga langsung membantu. Setidaknya ada dua orang pedagang yang seketika tanpa diminta langsung ikut bergerak memunguti sampah.

"Ini aksi spontan saja. Pas kebetulan lewat lihat sampah meluap ke jalan aspal. Jadi ya langsung saja saya punguti," ucap Khaidir.

Ia mengaku bangga karena pedagang setempat juga spontan membantunya. Padahal dirinya tidak meminta dibantu.

Hal itu menurutnya menunjukkan masih adanya kepedulian terhadap kebersihan. Hanya tinggal digerakkan atau diajak bersih-bersih maka akan langsung bergerak.

Baca juga: Dua Tersangka Penganiayaan di Simpang Stap Tanahlaut Ditangkap, Sembunyi di Hutan Sebelum Menyerah

Khaidir mengatakan hasil pengamatannya di lokasi, kondisi saluran drainase setempat telah kian dangkal. Apalagi saluran yang melintang jalan di simpang tiga setempat, tersumat oleh sampah dan onggokan tanah.

Kondisi itu yang kemudian menyebabkan meluasnya air di selokan ke aspal. Pasalnya, air di selokan di sisi sekolahan setempat tidak bisa mengalir ke selokan di seberang jalan yang terhubung ke sungai dikarenakan saluran penghubung tersumbat.

(banjarmasinpost.co.id/banyu langit roynalendra nareswara)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved