Enggan Berkomentar Soal Kantor DPMD Digeledah Kejari Batola, Bupati Bahrul Ilmi: Itu Kan Masa Lalu

BANJARMASINPOST.CO.ID, MARABAHAN - Penggeledahan dilakukan oleh Tim Penyidik Kejaksaan Negeri (Kejari) Barito Kuala (Batola) di Kantor Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Batola, kemarin Rabu (18/6/2025).

Kegiatan penggeledahan ini seiring dengan proses penyidikan yang sedang dilakukan oleh Kejari Batola terkait dengan dugaan tindak pidana korupsi (tipikor).

Penyidikan ini sendiri terkait dengan adanya dugaan penyelewengan pada kegiatan anggaran fasilitas Tim Penggerak (TP) PKK Batola dalam penyelenggaraan gerakan pemberdayaan masyarakat dan kesejahteraan keluarga di DPMD pada tahun anggaran 2023 dan 2024.

Terkait dengan adanya penggeledahan di DPMD tersebut, Bupati Batola H Bahrul Ilmi  enggan untuk memberikan tanggapan.

Baca juga: Kejari Batola Geledah Kantor DPMD, Rupanya Terkait Dugaan Penyelewengan Dana TP PKK TA 2023-2024

Terlebih dugaan korupsi tersebut terjadi beberapa tahun lalu, atau saat dirinya masih belum menjabat sebagai Orang Nomor Satu di Bumi Selidah (julukan Batola,red).

"Belum bisa berkomentar. Itu kan masa lalu," ujar Bahrul Ilmi ditemui usai melakukan kegiatan penanaman padi di Desa Jejangkit Muara, Kecamatan Jejangkit, Kamis (19/6/2025).

Seperti diberitakan sebelumnya, tim penyidik Kejari Batola melakukan penggeledahan di sejumlah ruangan di kantor DPMD Batola.

Setidaknya ada empat ruangan yang digeledah, yakni ruang Kepala Dinas, Sekretaris, Bendahara dan juga Kabid Pemberdayaan Desa.

Penggeledahan dikoordinir oleh Kasi Pidsus Kejari Batola, M Widha Prayogi Saputra didampingi Kasi Pidum, Taufik dan Kasi Intelijen, Hamidun dan dan Kasi Datun, Muhammad Indra.

Baca juga: 4,5 Jam Geledah Kantor DPMD Batola, Tim Penyidik Kejari Amankan Sejumlah Dokumen

Setelah sekitar 4,5 jam melakukan penggeledahan, puluhan anggota tim penyidik pun mengangkut sejumlah dokumen yang dibawa menggunakan empat buah boks plastik.

Tim penyidik sendiri saat ini masih melakukan proses pendalaman, termasuk akan memanggil sejumlah pihak terkait untuk dimintai keterangan.(Banjarmasinpost.co.id/Frans Rumbon)