Skandal Guru Besar di ULM
LLDikti XI Kalimantan Sebut tak Dilibatkan dalam Pemeriksaan Guru Besar ULM
Lalulintas kendaraan tampat padat di halaman Gedung Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah XI Kalimantan, Kamis
Penulis: Muhammad Syaiful Riki | Editor: Edi Nugroho
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Lalulintas kendaraan tampat padat di halaman Gedung Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah XI Kalimantan, Kamis (24/7/2025).
Sejak pagi hingga sore, mobil keluar masuk silih berganti. Beberapa di antaranya berpelat merah, termasuk yang diduga merupakan kendaraan dinas milik Universitas Lambung Mangkurat (ULM).
Pantauan Banjarmasin Post, petugas keamanan tampak siaga di sejumlah titik gedung. Akses masuk di gerbang utama dibatasi, hanya tamu tertentu yang diizinkan masuk.
Situasi tersebut terjadi di tengah proses pemeriksaan terhadap 16 guru besar ULM oleh tim dari Inspektorat Jenderal (Irjen) Kemendiktisaintek.
Baca juga: Pelajar SMPN 1 Awayan di Desa Putat Basiun Balangan Diedukasi Makanan Sehat
Baca juga: Operasi Pasar di Tapin, Dua jam 200 Tabung Gas Melon Ludes Dibeli Masyarakat
Kepala LLDikti Wilayah XI Kalimantan, Muhammad Akbar mengatakan, dirinya baru mengetahui soal pemeriksaan tersebut saat berada di Jakarta, beberapa waktu lalu.
“Saya tidak tahu juga awalnya. Tiba-tiba ketika di Jakarta, Inspektorat dan Biro SDM meminta agar kami membantu fasilitasi. Ya kami ikuti saja arahan pimpin,” ujarnya kepada Banjarmasin Post.
Akbar menegaskan, pihaknya hanya berperan sebagai pendukung, bukan bagian dari tim pemeriksa. LLDikti, kata dia, hanya menyediakan bantuan teknis dan logistik untuk kelancaran proses pemeriksaan yang dilakukan oleh tim dari pusat.
“Kami tidak dilibatkan dalam tim pemeriksaan. Kami hanya melayani tim pisat, seperti penjemputan, pengantaran, penyediaan ruangan, serta saran online untun mereka berkomunikasi dengan pejabat di Jakarta,” jelasnya.
Saat ditanya mengenai jumlah anggota tim pemeriksa, Akbar mengaku tidak memiliki data pasti. Pasalnya, kedatangan mereka dilakukan secara bergantian.
“Ada yang datang dua orang, lalu pulang satu, lalu datang tiga, pergi tiga. Jadi tidak serentak. Saya juga tidak menghitung keseluruhannya,” katanya.
Sebelumnya, pemeriksaan terhadap para guru besar ini mencuat setelah adanya dugaan pelanggaran etik dan akademik, yang disebut-sebut sebagai lanjutan dari kasus pencabutan gelar 11 guru besar Fakultas Hukum ULM, tahun lalu.
(Banjarmasinpost.co.id/Muhammad Syaiful Riki)
Kata Mendiktisaintek Soal Pemeriksaan 16 Guru Besar ULM: Konfirmasi Dugaan Pelanggaran Akademik |
![]() |
---|
16 Guru Besar ULM Diperiksa, Kepala LLDikti: Kami Hanya Memfasilitasi |
![]() |
---|
Skandal Guru Besar Bisa ke Gelombang 3, Dosen Senior Sebut Pimpinan ULM Tidak Transparan |
![]() |
---|
Mahasiswa ULM Resah Guru Besar Kembali Diperiksa, Khawatir Berpengaruh ke Akreditasi |
![]() |
---|
16 Guru Besar Diperiksa Kemendiktisaintek, Rektor ULM Berada di Jakarta |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.