Serambi Ummah

Perjalanan Ustadz Zainul Abidin di Tanahlaut, dari Pinjam Musala TK hingga Bangun Pondok Gratis

Ponpes Miftahul Ulum yang dipimpin Ustadz Zainul Abidin SPdI di Desa Batumulya, Panyipatan adalah salah satu ponpes yang cukup eksis di Tanahlaut

Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Rahmadhani
Istimewa
Ustadz Zainul Abidin Spdi, Pimpinan Ponpes Miftahul Ulum Desa Batumulya 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Pondok pesantren (ponpes) di Kabupaten Tanahlaut, Kalimantan Selatan (Kalsel) tumbuh berkembang pesat sejak sekitar sepuluh tahun terakhir. Tak cuma di wilayah kota, namun juga di pedesaan hingga pelosok.

Satu di antaranya ponpes di desa yang cukup eksis yakni Ponpes Miftahul Ulum yang dipimpin Ustadz Zainul Abidin SPdI di Desa Batumulya, Kecamatan Panyipatan. Bahkan pondok ini tak memungut biaya (infak) bulanan alias gratis.

Perintisan pendiriannya sarat liku dan kesahajaan. Bahkan, Ustadz Zainul pernah harus numpang tinggal di kantor taman kanak-kanak karena belum punya rumah lantaran perantauan dari Pulau Jawa.

Baca juga: Sekolah Rakyat Beri Harapan Keluarga Tidak Mampu di Kalsel, Siswa Dapat Pendidikan Karakter

Baca juga: Pelajar SMPN 1 Awayan di Desa Putat Basiun Balangan Diedukasi Makanan Sehat

Berikut ini petikan wawancaranya:

Anda perantauan dari daerah mana, kapan ke Tanahlaut?

Saya dari Jember, Jawa Timur. Saya tiba di Tanahlaut pada Minggu 21 Februari 2001 silam. Saat itu, saya masih bujangan.

Di Tanahlaut di wilayah mana?

Di Desa Batumulya, Kecamatan Panyipatan.

Hal apa yang mendorong Anda datang ke daerah ini?

Jadi, saya merantau ke Tanahlaut atas undangan masyarakat Desa Batumulya. Ada tokoh warga setempat yang meminta saya mendirikan pondok pesantren. Ini sebagaimana harapan warga yang menghendaki di kampung ada kegiatan mengaji untuk anak-anak.

Pendidikan Anda berlatar belakang pesantren?

Benar. Saya lulusan Ponpes Sidogiri di Pasuruan, Jawa Timur.

Bagaimana langkah awal mendirikan pondok pesantren di Batumulya?

Bertahap. Jadi, sebelum saya mendirikan Ponpes Miftahul Ulum pada 21 Februari 2001 silam yang beralamat di RT 1 Batumulya, awalnya saya hanya membuka pendaftaran TK Al-Qur’an.  Itu Rabu atau tiga hari setelah saya tiba di Batumulya. Pendaftaranya 21 orang. Saat itu hanya saya sendiri yang mengajar.

Dimana tempatnya?

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved