BFocus Urban Life
Program CSR Pertamina Patra Niaga Wujudkan SMPN 11 Banjarbaru Ramah Lingkungan dan Inklusif
SMPN 11 Banjarbaru menerapkan pembangkit listrik tenaga surya (solar panel) untuk tambahan pemenuhan kelistrikan atas bantuan CSR Pertamina
Penulis: Nurholis Huda | Editor: Budi Arif Rahman Hakim
Semuanya berjalan dengan energi matahari, dan itu juga jadi media pembelajaran langsung bagi siswa tentang energi terbarukan.
"Alat tersebut (solar panel) sangat bermanfaat bagi penghematan listrik di sekolah kami. Dari konsumsi kelistrikan total 16.000 watt di sekolah ini, melalui solar panel CSR Pertamina ini kami bisa menghemat 20 persen biaya operasional kelistrikan," kata Said Fahmi.
Termasuk bantuan untuk penyiraman otomatis di sekolahnya yang juga membantu.
Said Fahmi menjelaskan, sprinkler otomatis bekerja berdasarkan timer yang telah diatur sebelumnya, menyiram tanaman selama satu menit setiap satu jam. Sistemnya tidak memerlukan operator hadir langsung, cukup dengan mengakses aplikasi dari ponsel.
"Melalui sistem ini, lingkungan sekolah bisa tetap hijau dan tanaman tetap subur, bahkan saat tidak ada kegiatan (libur) di sekolah. Kita cukup kendalikan (penyiraman) dari HP saja," jelas Said Fahmi.
Pria yang kerap disapa Fahmi itu menyampaikan, kelistrikan sprinkler otomatis tersebut kelistrikannya berasal dari solar panel yang berfungsi sebagai pendukung kelistrikan untuk pompa air bersih dan akuaponik serta mendukung server pembelajaran di sekolah.
"Jadi panel surya, ada kaitannya dengan CSR Pertamina sebelumnya di 2022 yakni memberikan alat filtrasi air minum di sekolah ," ujar Fahmi.
Dukung Filtrasi Air dan Akuaponik
Tahun 2022 menjadi titik awal PT Pertamina Patra Niaga AFT Syamsuddin Noor membersamai SMPN 11 Banjarbaru yang kini berstatus Adiwiyata Mandiri ini hingga 2025.
Salah satu yang juga paling krusial adalah bantuan filtrasi air pada tahun 2022.
Kala itu, sekolah kesulitan menyediakan air minum bersih bagi siswa di tengah pandemi Covid-19. Pertamina hadir dengan solusi nyata berupa alat filtrasi dilengkapi sinar ultraviolet yang mampu menghasilkan 5.000 liter air per hari. Kini digunakan untuk mengisi galon di setiap kelas dan keran minum umum.
"Setiap kelas punya tiga galon, dan ada satu keran minum umum. Siswa wajib bawa tumbler sendiri. Setiap hari sekitar 500 liter air habis untuk keperluan minum," ungkap Syarifuddin, operator filtrasi air di SMPN 11 Banjarbaru, Selasa (29/7/2025
Syarifuddin mengatakan, program tersebut bermanfaat terutama untuk 804 siswa karena bisa memanfaatkan air ini untuk diminum secara langsung.
Diceritakannya sebelum ini di sekolah tersebut ada masalah air bersih. Karena selain letak geografis yang berada di perbatasan Banjarbaru-Kabupaten Banjar. Sekolah ini juga berada di areal rawa gabut tipis. Kondisi krisis air bersih diperparah pada era pandemi Covid-19.
Sebelumnya, warga di SMP Negeri 11 Banjarbaru masih menggunakan air tanah untuk keperluan sehari-hari semisal cuci tangan, toilet, wudu dan pengelolaan lingkungan (penyiraman tanaman).
| Sekolah Rakyat Beri Harapan Keluarga Tidak Mampu di Kalsel, Siswa Dapat Pendidikan Karakter |
|
|---|
| Dilematis Munculnya AI bagi Dunia Akademik, Mahasiswa Jadi Tak Mampu Menganalisa |
|
|---|
| Tercatat 90 Kasus Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak di Banjarmasin, Kasus Seksual Dominan |
|
|---|
| Petani Banjar Dapat Dukungan BI Kembangkan Bawang Merah untuk Jaga Stabilitas Harga |
|
|---|
| Dua Sekolah di Kalsel Dilaporkan ke Ombudsman karena Diduga Menahan Ijazah Siswa |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.