Berita Banjarmasin

Titian Kampung Hijau di Banjarmasin Ambruk, Pemancing Tercebur, Warga Terisolasi

Titian di Kampung Hijau, Kelurahan Sungaibilu, tepatnya di perbatasan RT 2 dan RT 3, Banjarmasin Timur, mendadak ambruk

Banjarmasinpost.co.id/Rifki Sulaiman
TITIAN JALAN-Kondisi titian jalan di Kampung Hijau, Kelurahan Sungai Bilu, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan yang ambruk, Rabu (6/8/2025). 

Saat diwawancarai Ananda mengatakan bahwa sejak pertengahan Juli lalu, titian tersebut sedang dalam proses perbaikan. "Jadi memang sudah kami mitigasi. Nah ini di luar kuasa kami," katanya.

Lebih lanjut Ananda menjelaskan, bahwa kedatangannya tersebut guna melihat langsung kondisi warga sekitar. 

"Kami akan segera bantu, apa yang menjadi keperluan warga, karena ada beberapa rumah yang terisolir," ungkapnya.

Sebelum kejadian, kondisi tepian jalan tersebut memang telah lama miring. Bagian jalan sempat menjorok ke arah sungai dan sering terendam jika air sungai pasang. Menurut keterangan warga, perbaikan baru dilakukan pada akhir Juni 2025.

Kampung Hijau yang terletak di Sungaibilu, Banjarmasin Timur, adalah sebuah kawasan permukiman yang terkenal dengan pesona tepian Sungai Martapura. Di lokasi ini bahkan bakal disulap menjadi Kampung Inggris berbasis potensi desa wisata.

Kepala Bidang Cipta Karya Dinas PUPR Banjarmasin, Damayanti, saat meninjau lokasi mengatakan, perbaikan titian di Kawasan Kampung Hijau, yang semula direncanakan sepanjang 68 meter, kini harus bertambah akibat insiden ambruk.

"Kami akan hitung ulang biaya tambahan, untuk perbaikan ini, di luar total anggaran semula lebih dari Rp 2 miliar," katanya.

Damayanti menjelaskan, sebelum ambruk, kondisi titian memang sudah terlihat sangat miring. 
Pihaknya sempat melakukan pengerjaan, namun hanya pada bagian atas, tidak sampai ke struktur bawah.

Berkaitan dengan ambruknya titian tersebut, Damayanti menilai, bagian bawah titian yang runtuh dalam posisi menggantung.

Selain itu juga menurutnya lantaran adanya aktivitas warga di atas titian yang menambah beban, sehingga akhirnya ambruk. 

"Belum lagi adanya gerakan air di bawah sungai, yang biasanya lebih deras di bagian dalam dibanding permukaan," jelasnya.

Untuk sementara, Dinas PUPR akan melakukan penanganan darurat dengan menyediakan akses jalan bagi dua rumah yang terisolasi akibat ambruknya titian.

"Kami juga memasang penerangan umum di lokasi, agar jalur sementara tetap aman dilalui warga," ungkapnya. (sul/mel/sai)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved