Prajurit TNI Kalsel Gugur di Papua
Anggota Satuan Elite, Ini Sosok Pratu Yahya Anggota TNI Asal Kalsel yang Gugur di Papua
Yahya tak lagi berpangkat prajurit dua (prada). Pangkat putra Kabupaten Baritokuala, Kalimantan Selatan ini, dinaikkan menjadi
Penulis: Saiful Rahman | Editor: Edi Nugroho
BANJAMASINPOST.CO.ID-Yahya tak lagi berpangkat prajurit dua (prada). Pangkat putra Kabupaten Baritokuala, Kalimantan Selatan ini, dinaikkan menjadi prajurit satu (pratu).
Prajurit asal Desa Patih Muhur Baru, Kecamatan Anjir Muara, Batola, ini gugur saat menjalankan tugas di Kampung Mamba, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah, Jumat (8/8) sekitar pukul 10.05 WIT.
Kendati masuk tentara dan menjalani Sekolah Calon Tamtama (Secata) di Rindam VI/Mulawarman pada 2021, Yahya merupakan personel Yonif Raider 500/Sikatan, yang merupakan kesatuan elite infanteri Kodam V/Brawijaya. Demikian pula saat bertugas di Papua.
Yahya dikabarkan tewas akibat kontak tembak antara TNI dengan anggota Organiasasi Papua Merdeka (OPM).
Baca juga: Sempat Kirim Chat Terakhir, Prajurit Asal Batola Kalsel Ini Gugur di Intan Jaya Papua
Baca juga: Hasnuryadi Pimpin PGSI Kalsel, Begini Harapan Ketua PGSI Sebelumnya
Luka tembak di dada kanan membuat Yahya kehabisan darah dan akhirnya meninggal dunia.
Yahya lahir di Batola pada 19 Januari 2000. Putra warga Jalan Handil Jaya Baya RT 1 Desa Patih Muhur Baru ini sempat mengenyam pendidikan di MIS Irsyadussalam, Sungaipunggu Baru, Kecamatan Anjir Muara, Batola. Pada usia 21 tahun dia masuk tentara. Yahya pun menyelesaikan tugas negaranya pada usia 25 tahun.
Jenazah tiba di Bandara Syamsudin Noor Kota Banjarbaru pada Sabtu (9/8) sekitar pukul 20.30 Wita. Pesawat Lion Air JT 326 yang membawanya terbang dari Bandara Internasional Soekarno Hatta.
Penumpang pesawat JT 326, Saidina. mengatakan di dalam pesawat terlihat sejumlah penumpang berseragam loreng TNI yang kemungkinan besar mengawal jenazah Yahya. “Memang ada beberapa penumpang berbaju loreng tentara,” katanya. Saidina mengatakan pesawat yang ia tumpangi sempat delay dari jadwal keberangkatan awal.
Beberapa saat kemudian, satu ambulans sebuah rumah sakit di Banjarmasin keluar dari Terminal Kargo Bandara Syamsudin Noor. Ambulans milik Rumah Sakit Dr R Soemarsono Banjarmasin yang diduga mengangkut jenazah Yahya keluar dengan pengawalan satu mobil Polisi Militer.
Oleh pihak keluarga, jenazah Yahya rencananya dimakamkan di TPU Jalan Handil Jaya Baya Desa Patih Muhur Baru.
Duka Mendalam
Duka mendalam menyelimuti keluarga seorang prajurit TNI AD di Desa Patih Muhur Baru, Kecamatan Anjir Muara, Kabupaten Baritokuala (Batola), Kalimantan Selatan, Sabtu (9/8).
Prajurit Dua (Prada) Yahya, anggota TNI AD kelahiran Batola, gugur dalam kontak tembak dengan kelompok separatis di Kampung Mamba, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah, Jumat (8/8) sekitar pukul 10.05 WIT. Yahya dikabarkan kena tembak di dada kanan atas. Jenazah punj langsung diterbangkan dari Papua ke Bandara Syamsudin Noor, Banjarbaru.
“Buhan TNI datang mengabarkan Yahya gugur. Dia meninggal dunia Jumat pagi,” kata Jairullah, kakak Yahya.
Yahya merupakan anak keempat dari lima bersaudara, putra Dariansyah dan Safiyah, warga Jalan Handil Jaya Baya RT 01, Desa Patih Muhur Baru.
Ayah Yahya adalah petani. Yahya menjadi tentara mengikuti jejak sang kakek. “Kakek kami tentara juga dulu. Kemudian tertular ke cucunya,” kata Ihar, sepupu Yahya.
Suasana rumah duka pun tampak dipenuhi keluarga dan tetangga yang bersiap menyambut kedatangan almarhum pada Sabtu malam. Rumah duka yang tampak sederhana itu telah dipasangi papan pengumuman duka.
Beberapa orang berbincang di tenda depan rumah, Sabtu siang. Beberapa orang lainnya sibuk mempersiapkan kedatangan jenazah.
Tampak pula di depan halaman rumah, di tepi jalan berbatu split, beberapa papan ucapan belasungkawa di depan rumah. Di antaranya Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Rudy Saladin, Danrem 101/Antasari Brigjen TNI Ilham Yunus, Bupati Batola H. Bahrul Ilmi, Dandim 1005/Batola Letkol Inf Andika Suseno, Danyonif Raider 500/Sikatan Letkol Inf Danang Rahmayanto dan Solidaritas TNI Putera Daerah Bakumpai.
Di papan ucapan tersebut Yahya tidak lagi berpangkat Prada, melainkan Prajurit Satu (Pratu). Selain naik pangkat, gelar Anumerta pun disematkan di depan namanya. Menurut keluarga, Yahya bergabung dengan TNI AD pada 2021 dan mulai bertugas di Papua pada Maret 2025.
“Chat terakhirnya, Kamis. Dia bilang hari Minggu tidak bisa online,” ucap Sela, kakak ipar Yahya.
Kepergian Yahya meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan warga. Dia selama ini dikenal sebagai sosok yang ramah dan bertanggung jawab. “Waktu dia mengabarkan akan ditugaskan ke Papua, kami pun mendukungnya,” kata Jairullah, kakak Yahya.
Meski bertugas jauh, Yahya selalu menyempatkan diri menghubungi orangtua memberi kabar. “Dia sering menghubungi kami. Terakhir chatnya itu hari Kamis,” ucap Safiyah, ibu Yahya, sambil terisak.
Setiap kali ada tamu datang menyampaikan belasungkawa, air mata Safiyah kembali mengalir. Ia tak kuasa menahan kesedihan yang begitu dalam. Yahya merupakan kebanggan dan harapan keluarga. (sai/riz)
Safiyah pun memperlihatkan beberapa foto putranya di dinding papan rumahnya. Tampak Yahya dengan seragam lorengnya, baik sendiri maupun dengan beberapa teman. Ada pula fotonya saat Sekolah Calon Tamtama (Secata) Rindam VI/Mulawarman. Tangan tua Safiyah pun meraba foto sang putra. (sai/riz)
Banjarmasinpost.co.id
Kabupaten Batola
Desa Patih Muhur Baru
Kecamatan Anjir Muara
TribunBreakingNews
| Sosok Pratu Yahya Prajurit TNI yang Gugur di Papua: Lulusan SMKN 2 Marabahan, Pendiam dan Sopan |
|
|---|
| Pemakaman Militer Anggota TNI di Batola Kalsel, Ibunda Pratu Yahya Berikan Ciuman Terakhir |
|
|---|
| Pemakaman Militer Prajurit Batola Kalsel, Ayah Pratu Yahya: Dia Hobi Menembak Burung Sejak Kecil |
|
|---|
| Tangis Keluarga Pecah Saat Upacara Pemakaman Militer Pratu Yahya di Anjir Muara Batola |
|
|---|
| Ratusan Warga Iringi Salat Jenazah Pratu Anumerta Yahya di Desa Patih Muhur Batola |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.