Berita Banjarbaru
Kalsel Terus Diguyur Hujan, Modifikasi Cuaca Taburkan Garam di Udara Sampai 22 Agustus
BMKG Kalsel menyebut Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) di provinsi Kalsel ini bertujuan untuk tekan jumlah angka karhutla.
Penulis: Rizki Fadillah | Editor: Irfani Rahman
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARBARU - Sejak beberapa hari terakhir, sejumlah wilayah di Kalimantan Selatan diguyur hujan lebat. Termasuk wilayah Banjarmasin dan Banjarbaru, dua wilayah ini diguyur hujan lebat dan durasi cukup panjang, pada Rabu (20/8/2025) siang.
Sementara itu, Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) dengan menaburkan garam lewat udara yang dibiayai Kementrian Lingkungan Hidup (KLH) di wilayah Kalsel telah dilaksanakan sejak beberapa waktu lalu.
OMC dilakukan menggunakan pesawat Casa dari Lanud Abdulrachman Saleh Malang di dukung Lanud Sjamsuddin Noor Banjarbaru.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kalsel menyebut Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) di provinsi Kalsel ini bertujuan untuk tekan jumlah angka karhutla.
Koordinator Lapangan (Korlap) OMC BMKG, Ferdy Amposa mengatakan, OMC di Kalsel telah dilaksanakan sejak Rabu (13/8/2025) lalu, berlangsung selama 10 hari. Dan akan berakhir pada Jumat (22/8/2025) mendatang.
Baca juga: Hujan Deras Guyur Banjarmasin, Banjarbaru dan Banjar, BPBD Kalsel : Hasil Modifikasi Cuaca
Baca juga: Santri Ponpes di HST Sempat Lari Usai Ditusuk, Korban Sempat Teriak Takbir dan Meninggal di Musala
“Operasi ini berlangsung dari tanggal 13 hingga 22 Agustus 2025,” ujarnya kepada Bpost, Rabu (20/8/2025).
Ferdy menyebut, OMC ini bertujuan untuk membasahi lahan-lahan gambut dan wilayah di Kalimantan yang kering di saat musim kemarau yang memicu adanya titik hotspot dengan tingkat kepercayaan tertentu.
“Alhamdulilah, sebagian wilayah Kalsel hingga hari ini kondisinya basah adanya hujan yang terjadi sejak kemarin sore hingga dini hari. semoga hujan yang terjadi ini dapat meredam adanya hotspot serta pertumbuhan titik hostpost yang baru,” ujarnya.
Sebelumnya, Kepala Stasion Klimatologi Kalsel, Klaus Johannes Apoh Damanik menyebur hujan di Banjarmasin, Banjarbaru dan Banjar diklaim ada kaitannya atau hasil dari modifikasi cuaca.
“Hujan yang terjadi ada kaitannya dengan Operasi modifikasi cuaca yang dibiayai Kementerian Lingkungan Hidup (KLH). OMC bertujuan menekan jumlah angka karhutla,” terangnya, Selasa (19/8/2025)
Klaus menyampaikan penyemaian garam pertama untuk OMC dilakukan di atas Kotabaru dan Tanahbumbu. Garam berfungsi menyerap uap air di atmosfer, membuat awan menjadi lebih berat dan diharapkan memicu hujan.
(Banjarmasinpost.co.id/Rizki Fadillah)
| Puluhan Stan Amal Usaha Muhammadiyah Ramaikan Expo Lazizmu di Banjarbaru 2025 |
|
|---|
| Dukung Kelancaran Haul Guru Sekumpul 2025, Pemko Banjarbaru Gelar Rapat Persiapan |
|
|---|
| Jembatan Sungai Ulin KM 31 Dibuka, Dishub Banjarbaru Aktifkan Kembali Traffic Light |
|
|---|
| Jembatan Sei Ulin Banjarbaru Rampung, Warga Keluhkan Genangan Air |
|
|---|
| Jembatan Sungai Ulin Banjarbaru Akhirnya Dibuka, Warga Mengeluh Tanahnya Tergenang |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.