Berita Banjarbaru

Jembatan Sei Ulin Banjarbaru Rampung, Warga Keluhkan Genangan Air

Sejumlah warga di sekitar Jembatan Sei Ulin, Jalan Ahmad Yani Kilometer 31, Kota Banjarbaru keluhkan genangan

Penulis: Nurholis Huda | Editor: Hari Widodo
Banjarmasinpost.co.id/Nurholis Huda
GENANGAN-Sigit menunjukkan genangan air di tanahnya yang menggantung imbas jembatan Sei Ulin yang diperbaiki dan ditinggikan. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARBARU - Sejumlah warga yang bermukim di sekitar Jembatan Sei Ulin, Jalan Ahmad Yani Kilometer 31, Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan (Kalsel) menyampaikan keluhan terkait kondisi lingkungan setelah jembatan tersebut selesai dibangun.

Genangan air dan tidak adanya saluran pembuangan gang memadai menjadi persoalan baru.

Salah satu warga, Sigit, mengungkapkan bahwa sejak oprit (tanah penghubung antara jembatan dan jalan) ditinggikan, air hujan kerap menggenang di tanahnya karena tidak ada saluran pembuang  yang memadai.

“Tanah di sini sekarang jadi kubangan air karena oprit jembatan tinggi, sedangkan air tidak punya tempat mengalir. Saya sudah sampaikan keluhan agar dibuatkan overflow supaya air tidak mengantong dan tanah di lokasi kami bisa diratakan, namun perbaikan masih minim, hanya dikasig saluran pipa,” ujarnya, Jumat (31/10/2025).

Baca juga: Lebih Cepat Sehari, Hari Ini Akses Jembatan Sei Ulin Banjarbaru Resmi Dibuka

Keluhan serupa juga disampaikan oleh Bu Maslian, warga lainnya yang berjualan di sekitar lokasi. 

Dia mengatakan air drainase di sisi jembatan belum mengalir dengan lancar, menyebabkan genangan yang mendekati tempat usahanya.

“Air dari drainase belum lancar, jadinya ngantong airnya. Air buangan dari jembatan jangan sampai masuk ke warung saya,” keluhnya.

Warga berharap pihak terkait segera menindaklanjuti persoalan tersebut dengan memperbaiki sistem drainase di sekitar jembatan agar genangan tidak terus terjadi, terutama saat hujan deras.

Baca juga: Penutupan Jalur Jembatan Barito di Batola Berjalan Tertib, Pengalihan Kendaraan Berat Dilakukan

PPK 2.1 dari Balai Besar Pelaksana Jalan dan Jembatan Kalimantan Selatan, Anton Survianto, menanggapinya, dia mengatakan Soal evaluasinya mungkin pada masa pemeliharaan nanti selama 365 hari atau satu tahun. 

"Untuk bagian samping jalan sudah kami akomodasi (salurannya, kabel yang menjuntai juga masih kami follow up ke provider sambil berjalan. TermasukAkses ke rumah masyarakat akan kami bikinkan timbunan dan cor-coran, termasuk pembuangan air yang langsung terhubung ke sungai," urainya. (BanjarmasinPost.co.id/ Nurholis Huda)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved