Ramadhan 2022

Batas Waktu Niat Puasa Ramadhan 2022, Berikut Lafadznya Dilengkapi Artinya

Penulis: Mariana
Editor: M.Risman Noor
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Ramadhan 2022 atau Ramadhan 1443 H

BANJARMASINPOST.CO.ID - Walau sudah niat di awal Ramadhan 2022 untuk puasa satu bulan penuh, namun tetap saja niat puasa hendaknya dilakukan tiap malam.

Tak bisa dibantahkan, sebagian mazhab membolehkan berpuasa satu bulan penuh diucapkan di awal puasa Ramadhan 1443 H.

Lalu kapan batas waktu niat puasa Ramadhan 1443 H? 

Ustadz Abdul Somad mengungkap waktu yang baik melakukan niat puasa Ramadhan.

Bulan Ramadhan adalan bulan kesembilan dalam sistem penanggalan Islam.

Baca juga: Tata Cara dan Niat Shalat Tarawih Ditambah Doa Kamilin Arab & Latin, Simak Keterangan Buya Yahya 

Baca juga: Jadwal Imsakiyah Medan, DKI Jakarta dan Banjarmasin, Ini Kata Buya Yahya Soal Keutamaan Sahur

Di bulan Ramadhan, umat Islam diperintahkan untuk menunaikan ibadah puasa secara penuh satu bulan.

Sama halnya mengerjakan ibadah lainnya, ibadah puasa wajib ini juga diawali dengan niat.

Waktu yang baik melakukan niat puasa Ramadhan dijelaskan Ustadz Abdul Somad.

Bacaan Niat Puasa Ramadhan

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ اَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هذِهِ السَّنَةِ ِللهِ تَعَالَى

"Nawaitu shauma ghodin 'an adaa'i fardhi syahri romadhoona hadihis-sanati lillahi ta'aalaa."

Artinya: Saya niat berpuasa esok hari untuk menunaikan fardhu di Bulan Ramadhan tahun ini karena Allah Ta'aala.

Ustadz Abdul Somad menjelaskan, membaca niat puasa Ramadhan atau puasa wajib maksimal dilakukan sebelum terbit fajar.

"Niatnya kapan dipasang? Yang penting sebelum adzan subuh. Itu bedanya dengan puasa sunnah yang bisa dilakukan selepas subuh dengan syarat tidak makan setelah adzan subuh," jelas Ustadz Abdul Somad dikutip Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube Ustadz Menjawab.

Ia menerangkan, niat tersebut bisa dilaksanakan pada malam hari atau setelah Shalat Tarawih. Setelah berniat maka diperbolehkan langsung makan dan minum saat sahur.

Selama belum terbit fajar dan adzan subuh belum berkumandang diperbolehkan makan dan minum dan niat pun sah dilakukan di waktu tersebut.

Mazhab Maliki berpendapat niat boleh diucapkan satu kali untuk mewakili puasa satu bulan.

Ramadhan 1443 H telah tiba. Ustadz Abdul Somad membeberkan tentang niat puasa Ramadhan 1443 H. (freepik.com)

Sedangkan Mazhab Syafi'i, Hambali, dan Hanafi menyebutkan niat puasa wajib harus dilakukan setiap malam.

Sebelum batas berakhirnya sahur yakni terbit fajar, Mazhab Syafi'i memberlakukan adanya imsakiyah.

"Perlu dipahami imsak bukan lampu merah tapi lampu kuning, artinya berhati-hati sebelum waktu puasa tiba," pungkasnya.

Doa Berbuka Puasa

Ustadz Abdul Somad menjelaskan, ada dua versi doa buka puasa yang kerap dibaca umat muslim.

Doa tersebut adalah sebagai berikut:

Baca juga: Saat Imsak Apakah Masih Boleh Makan, Simak Penjelasan Ustadz Abdul Somad

Doa 1

اَللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ

Artinya: "Ya Allah, untukMu aku berpuasa, dan kepadaMu aku beriman, dan dengan rezekiMu aku berbuka. Dengan rahmat Mu wahai yang Maha Pengasih dan Penyayang."

Doa 2

ذَهَبَ الظَّمَـأُ، وابْــتَلَّتِ العُرُوقُ، وثَــبَتَ الأَجْرُ إِن شَاءَ اللهُ

Artinya: “Hilanglah dahaga, basahlah tenggorokan-tenggorokan, dan telah ada pahala, insyaAllah.”

"Kedua-duanya boleh dipakai. Yang ngomong bukan Ustadz Somad tapi Syaikh Ibnu Utsaimin Ulama Saudi Arabia," terang Ustadz Abdul Somad dikutip Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube Ustadz Menjawab.

Bupati Kotabaru H Sayed Jafar SH meninjau lokasi pasar wadai Kotabaru yang dibuka diawal puasa Ramadhan 1443 Hijriah. Pembukaan didamping Asisten II H Akhmad Rivai, Ketua TP PKK dan Kepala SKPD terkait (Diskominfo Kotabaru)

Ustadz Abdul Somad menambahkan, meski hadistnya dhoif atau lemah tetap boleh dipakai.

Hadits dhoif tersebut boleh digunakan bila cukup 5 syarat, pertama bukan masalah akidah tauhid.

Poin kedua bukan masalah halal haram, poin ketiga tidak terkait dengan riwayat kazab pendusta.

"Keempat masih bernaung di bawah hadist shahih dan kelima sebagai motivasi beramal, maka boleh dipakai," ujarnya.

Satu dari dua hadist tersebut yang dhoif adalah

للّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ

Meski statusnya lemah, Ustadz Abdul Somad mengimbau untuk tak memperdebatkan hal tersebut. Bagi yang ingin membaca dibolehkan bagi yang membaca doa versi yang lain juga dibolehkan.

(Banjarmasinpost.co.id/Mariana)

Berita Terkini