BANJARMASINPOST.CO.ID - Hari demi hari terus berjalan menuju akhir bulan Ramadhan 2022. Ustadz Adi Hidayat jelaskan doa sambut Lailatul Qadar.
Di bulan Ramadhan 2022, umat muslim diperintahkan menjalankan puasa selama satu bulan.
Tak hanya itu, umat Islam juga dianjurkan memperbanyak amal ibadah lainnya, di antaranya shalat tarawih di malam Ramadhan 1443 H.
Ada satu malam yang didambakan seluruh umat Islam di dunia saat bulan suci, yakni malam Lailatul Qadar.
Di malam Al-Qadar ada doa khusus yang hendaknya dipanjatkan kepada Allah SWT. Bagaimana doa tersebut?
Ustadz Adi Hidayat menjelaskan bulan Ramadhan senantiasa memberikan kesan istimewa tak hanya melekat pada ragam amalannya, namun juga pada pembagian setiap waktu siang, sore, malam, subuh, bahkan setiap detiknya memiliki keistimewaan yang berbeda dengan bulan lainnya.
Baca juga: Jadwal Buka Puasa dan Shalat Isya 28 April 2022, Wilayah Jakarta, Banten dan Banjarmasin
Baca juga: Qobliyah Ashar Jangan Dilupa, Buya Yahya Ingatkan Kelebihannya Dibanding Tarawih
"Di waktu malam diisi dengan paket ibadah khusus, yang dikenal dengan tarawih tercatat dalam rangkaian hadist Nabi Muhammad SAW, di antaranya menginformasikan satu rahasia besar yang dikonfirmasi Aisyah RA," jelas Ustadz Adi Hidayat dilansir Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube Adi Hidayat Official.
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam at-Tirmidzi, Aisyah RA bertanya kepada Rasulullah SAW tentang bacaan doa yang bisa dipanjatkan saat bertemu dengan malam Lailatul Qadar.
يَا رَسُولَ اللَّهِ أَرَأَيْتَ إِنْ عَلِمْتُ أَىُّ لَيْلَةٍ لَيْلَةُ الْقَدْرِ مَا أَقُولُ فِيهَا قَالَ قُولِى اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّى
"Wahai Rasulullah, bagaimana bila aku mengetahui malam Lailatu Qadar, apa yang harus aku ucapkan?"
Beliau (Rasulullah SAW) menjawab, "Ucapkanlah:
اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي
Allahumma innaka 'afuwwun tuhibbul 'afwan fa'fu 'anni
Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf, dan Engkau menyukai maaf, maka maafkan aku."
Di dalam rangkaian hadist itu, dijabarkan Ustadz Adi Hidayat menunjukkan dua hal penting.