Salah satunya adalah menunaikan ibadah Sholat Dhuha. Berikut ini niat dan tata cara Sholat Sunnah yang disampaikan Ustadz Adi Hidayat.
Selain itu juga disampaikan mengenai surah atau surat apa yang bisa dibaca
Simak juga keistimewaan dan waktu Shalat Dhuha. Yuk kita mengamalkan shalat sunnah ini.
Sebelum memulai aktivitas di hari ke-7 ramadhan 1444 H ini ada baiknya kita memulainya dengan Shalat Dhuha.
Menunaikan Shalat Dhuha sangat dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW.
Banyak keutamaan di dapat kala mengerjakan shalat sunnah ini.
Nah untuk pengerjaan Shalat Dhuha ini pun ada waktunya.
Ustadz Adi Hidayat beri penjelaskan mengenai batas pengerjaan shalat sunnah yang dikatakan mendatangkan rezeki ini.
Kurang lebih sama dengan shalat lainnya, Shalat Dhuha diawali Takbiratul Ihram dan diakhiri salam.
Mudik Lebaran, Ustadz Adi Hidayat Beber Syarat Musafir Boleh Tak Puasa Ramadhan
Shalat sunnah dhuha adalah salah satu shalat yang dianjurkan Nabi Muhammad SAW.
Ustadz Adi Hidayat menjelaskan shalat dhuha terdiri dari tiga jenis waktu. Yang pertama adalah shalat awal dhuha yang disebut shalat isyraq.
"Usai shalat subuh tidak beranjak dulu, duduk dan berdzikir kepada Allah, bisa pula berdoa, bertafakkur atau ta'lim, bisa bertasbih dzikir pagi petang dengan kalimat-kalimat toyyibah. Lalu muncul syuruq, perjalanannya disebut isyraq melewati satu tombak bayangan, shalat dua rakaat itu pahala shalatnya senilai haji dan umrah," jelas Ustadz Adi Hidayat dikutip Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtubeAdi Hidayat Official.
Baca juga: Hukum Jual Beli Beras Zakat di Masjid, Ceramah Ustadz Abdul Somad Jelaskan Larangan & Solusinya
Baca juga: Bolehkah Pekerja Berat Tidak Menunaikan Puasa Ramadhan? Ini Kata Buya Yahya
Kemudian pertengahan Dhuha sekitar pukul 8-10 pagi, jumlah rakaatnya 2-4 rakaat. Shalat ini memiliki keutamaan yakni mengganti seluruh zikir yang ada pada tubuh.
"Manfaat lainnya bisa menghambat satu musibah umum, misal kena macet Allah akan menolong tiba-tiba ada orang memberitahu jalan lain yang bisa dilewati," tuturnya.