Faktor metabolik, pada pasien yang juga menderita penyakit jantung, hipertensi, kolesterol, ginjal, diabetes, obesitas, cedera kepala berat dan lainnya.
Faktor Neurogenik, pada pasien parkinson, cedera tulang belakang, alzheimer.
Faktor Hormonal, yang mempengaruhi gairah seksual atau disebut libido.
Faktor Psikologis, yaitu pada pasien dalam keadaan stres, kecemasan, depresi.
"Dan yang tidak boleh diabaikan adalah faktor gaya hidup, yaitu pada pasien perokok, konsumsi minuman beralkohol, pengguna narkoba hingga pasien yang mengalami gangguan tidur, " tutur dokter Andre.
Menurut dr Andre, beberapa tahapan tindakan dalam mendiagnosa, tentunya diawali dengan wawancara atau konsultasi dengan pemeriksaan fisik yang juga akan dilakukan pemeriksaan.
"Proses tindakan penyembuhan dilakukan melalui tes darah, USG bahkan NPT atau Noctural Penite Tumescence," lanjutnya.
Pengobatan disfungsi seksual bertujuan guna mengatasi masalah utama dan dipastikan melibatkan kerjasama beberapa ahli medis seperti: Spesialis Urologi, Endokrin, Andrologi, Saraf, dan bahkan Psikiater.
Maka dengan persetujuan dokter akan diberikan dan dilaksanakan tindakan lanjutan seperti: Pemberian obat dengan resep, Psikoterapi, penanganan gangguan hormon dan faktor fisik dan anjuran penerapan pola hidup sehat pada pasien.
"Terkait konsumsi obat obatan, akan lebih baik jika di konsultasi dengan dokter, terkait jumlah dosis, jenis dan efek samping. Terutama konsumsi 'obat kuat',"pungkas dr. Andre Lazuardi Harahap.
(Banjarmasinpost.co.id/Danti Ayu)