BANJARMASINPOST.CO.ID, SAMPIT – Pembersihan sisa-sisa lapak dan bongkaran bangunan Pasar Keramat Sampit, Satpol PP: turunkan 110 personel. Selasa (5/8/2025) kemarin.
Tercatat sebanyak 110 personel dikerahkan dalam kegiatan tersebut, terdiri dari personel Satpo PP, perwakilan tiap organisasi perangkat daerah (OPD), serta unsur TNI dan Polri.
Masing-masing OPD diketahui mengirimkan 22 personel sebagai bentuk dukungan.
Satuan Polisi Pamong Praja atau Satpol PP Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), kembali melanjutkan kegiatan penataan kawasan Pasar Keramat, Kecamatan Baamang, Selasa (5/8/2025).
Baca juga: ULM Gelar Wisuda ke-125, Luluskan Sebanyak 1.300 Mahasiswa Berbagai Jenjang Pendidikan
Baca juga: Terekam Kamera CCTV, Seorang Pria Bongkar Kotak Amal Rumah Makan di Sampit Kotim Kalteng
Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari upaya penertiban pedagang kaki lima (PKL) yang sebelumnya dinilai melanggar aturan berjualan.
Penataan kali ini tidak dilakukan sendiri oleh Satpol PP, melainkan melibatkan unsur lintas sektor.
Kepala Bidang Ketertiban dan Ketentraman Masyarakat Satpol PP Kotim, Watmin, menegaskan bahwa kegiatan yang dilakukan bukan lagi dalam bentuk penertiban aktif.
Melainkan lebih kepada pembersihan sisa-sisa lapak dan bongkaran bangunan yang telah ditertibkan pada pekan sebelumnya.
“Ini kegiatan tindak lanjut dari 28 Juli kemarin, di mana banyak bangunan yang dibongkar dan harus dibersihkan. Jadi pagi ini kami fokus membersihkan dan mengangkut sampah serta bongkaran bangunan di pinggir jalan Pasar Keramat,” kata Watmin.
Menurutnya, penertiban terhadap para pedagang yang berjualan di atas trotoar maupun badan jalan telah dilakukan lebih dahulu, dan saat ini fokus utama adalah membersihkan area agar kembali tertata dan tidak mengganggu fasilitas umum.
“Bukan penertiban, bukan. Sampah-sampah itu kita angkut semua,” tegasnya.
Watmin juga mengapresiasi kesadaran para pedagang yang secara sukarela membongkar lapak mereka tanpa harus dipaksa oleh petugas.
Ia menyebut, sebagian besar pedagang memahami bahwa lokasi tempat mereka berjualan sebelumnya melanggar aturan.
“Alhamdulillah mereka sadar. Artinya, mereka tahu bahwa berjualan di atas trotoar atau badan jalan itu melanggar aturan," bebernya.
"Sebagian mereka bongkar sendiri, sisanya dibongkar oleh tim kami kemarin. Hari ini juga tidak ada perlawanan, semua mendukung,” tambahnya.