BANJARMASINPOST.CO.ID - Beredar viral di media sosial, video yang menunjukkan warga di Indramayu menggotong jenazah menggunakan sarung untuk menyeberangi jembatan bambu yang sempit.
Jembatan ini merupakan akses pintas menuju pemakaman umum.
Peristiwa itu terjadi di Desa Eretan Wetan Blok Empang, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.
Dalam video berdurasi 59 detik yang beredar luas, tampak sejumlah warga berhati-hati melangkah saat melintasi jembatan bambu karena hanya bisa dilalui oleh satu orang.
Terdengar pula suara perekam yang menyayangkan kondisi tersebut.
Baca juga: Bintang Timnas Eks PSIS Gagal Abroad Sempat Direbutkan 2 Klub Malaysia, Kini Pilih ke Bhayangkara FC
Baca juga: Info Cuaca Banjarmasin Kalsel 8 Agustus 2025: Cerah Berawan, Cek Detailnya dari Pagi hingga Malam
“Innalillahi wainnailaihi rojiun. Ya Allah, mengkenen temen ya genah ning Eretan. Aja maning waras uripe, ninggale bae sampe keanggelan kaya konon (Innalillahi wainnailaihi rojiun. Ya Allah, begini banget tinggal di Eretan. Jangankan orang yang hidup, orang yang sudah meninggal saja sampai kesulitan kaya gini),” ucap salah satu warga dalam video tersebut dikutip Tribuncirebon.com, Kamis (7/9/2025).
Ternyata akses tersebut merupakan salah satu akses pintas yang dimiliki warga kampung setempat selain jalan umum lewat jalan empang untuk menuju ke luar pemukiman setempat.
Kondisi kampung ini diketahui terisolir dan di kelilingi oleh empang.
Menurut keterangan tokoh masyarakat Desa Eretan Wetan, Supriyanto (40), kondisi warga berjuang menerjang banjir dan lain sebagainya untuk memakamkan jenazah ke pemakaman umum sudah menjadi pemandangan biasa di desanya.
“Orang sakit dan orang meninggal ya seperti itu,” ujar dia kepada Tribuncirebon.com.
Supriyanto menjelaskan, lokasi tersebut diketahui masih satu lokasi dengan video viral sejumlah murid SD jalan kaki tanpa alas saat hendak berangkat sekolah.
Pelajar itu berjalan di jalanan empang yang penuh lumpur dan becek. Sepatu mereka dilepas dan digantung ke leher, sedangkan tangannya mengangkat rok agar tidak kotor terkena lumpur.
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi kala itu bahkan langsung menemui pelajar yang ada di dalam video tersebut dan berjanji akan menyiapkan anggaran untuk relokasi pemukiman di sana.
“Jadi itu tuh akses yang sebelah sininya, arah timur yang lewat kali, di situ ada jembatan bambu yang dianyam. Kondisinya memang seperti itu, tapi kalau yang akses satunya itu lokasi jalan becek yang anak SD viral, jadi memang masih satu lokasi di Blok Empang,” ujar dia.
Di sisi lain, Supriyanto menjelaskan, video warga gotong jenazah pakai sarung dikarenakan jembatan itu hanya muat satu orang.