Berita Nasional
Ramai Antre BBM di Kalsel, Simak Penjelasan Pertamina dan Pengamat Soal Waktu Pengisian
Lebih baik mana isi BBM di malam hari atau siang hari? Simak penjelasan dari Pertamina dan pengamat.
“Takaran BBM dan kualitas dispenser dijaga dari aturan yang berlaku. Jadi saya pikir kalaupun ngisinya siang dan malam sama saja,” ujarnya kepada Kompas.com, Sabtu (22/11/2025).
Secara ilmu fisika, kata Roberth, BBM memang dapat mengalami penguapan. Namun, cara yang benar untuk memastikan akurasi BBM adalah dengan melakukan uji kuantitas atau tera dispenser di SPBU menggunakan bejana ukur.
"Cara yang benar adalah dengan melakukan uji kuantitas atau tera dispencer di SPBU dengan menggunakan bejana ukur, seperti yang rutin dilakukan oleh SPBU setiap hari," jelasnya.
Baca juga: Wali Kota Yamin Sampaikan Orasi Ilmiah di Wisuda STIE Pancasetia, Tekankan Pengabdian untuk Banua
Sementara itu, Dosen Teknik Mesin Institut Teknologi Bandung (ITB), Tri Yuswidjajanto mengatakan, pada kondisi cuaca panas, BBM di dalam tangki SPBU dapat memuai dan sebagian menguap.
Akibatnya, volume yang keluar dari dispenser dapat terlihat lebih banyak daripada massanya. Adapun, kata Tri, konsumen tetap membayar berdasarkan liter, padahal massa bahan bakarnya bisa lebih sedikit. “Kan kita bayar rupiah per liter.
Ketika temperaturnya tinggi, liternya bertambah padahal massanya tetap. Berarti yang kita bayar lebih untuk mendapatkan massa yang sama,” kata Tri, dikutip dari Kompas.com (18/11/2025).
Sebagai cairan, BBM akan memuai ketika terkena panas.
Volume cairan inilah yang dihitung dispenser dalam liter, sementara bagian yang menguap tidak diperhitungkan.
Di SPBU, tangki sudah dilengkapi mekanisme khusus yang mengalirkan uap kembali ke dasar tangki untuk menjaga kestabilan.
Menurut Tri, meskipun secara teknis volume dan massa BBM dapat berbeda, efeknya bagi konsumen ritel sangat kecil karena skalanya tidak signifikan.
Perbedaan ini baru terasa pada pembelian BBM dalam skala industri yang bisa mencapai kilo liter. Karena itu diperlukan sistem standar agar tidak ada pihak yang dirugikan.
Baca juga: Ketum Kembali Dijabat KH Anwar Iskandar, Simak Daftar Lengkap Kepengurusan MUI 2025-2030
Standar tersebut dikenal sebagai Volume Correction Factor (VCF) menggunakan tabel ASTM 54. Dalam sistem ini, volume BBM dihitung berdasarkan suhu acuan 15 derajat Celsius untuk mendapatkan volume bersih dalam satuan kilo liter.
Artinya, di mana pun BBM diukur, datanya harus dikonversi terlebih dahulu ke suhu 15 derajat Celsius melalui tabel tersebut.
Ketika truk tangki tiba di lokasi, temperatur dan densitas BBM diukur, kemudian dikonversi. Jika pada suhu 15 derajat Celsius densitasnya sekian, maka nilai tersebut yang dipakai untuk transaksi agar adil.
Dengan demikian, harga per liter dihitung seolah-olah BBM berada pada suhu 15 derajat Celsius.
| Tak Hanya Polisi, TNI Duduki Jabatan Sipil Juga Didugat Syamsul Jahidin Cs ke MK |
|
|---|
| Ketum Kembali Dijabat KH Anwar Iskandar, Simak Daftar Lengkap Kepengurusan MUI 2025-2030 |
|
|---|
| Lima Pengeroyok Personel Band Underground di Kota Batu Dibekuk Polisi, Korban Dibacok Celurit |
|
|---|
| Pelaku Penembakan Warga Sapiria Makassar Dibekuk Polisi, Senapan Angin Jenis PCP Jadi Barbuk |
|
|---|
| Ditemukan Bersimbah Darah di Kursi Ruang Tamu, Lansia di Bandar Lampung Tewas Dibunuh Anak Kandung |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banjarmasin/foto/bank/originals/Antrean-kendaraan-di-SPBU-01.jpg)