Berita Banjar

Petani Karangintan Banjar Lakukan Tumpang Sari Kopi Robusta dengan Cabe, Begini Hasilnya

Petani di Kecamatan Karangintan mengembangkan kopi robusta dengan sistem tumpang sari bersama tanaman lombok

Penulis: Nurholis Huda | Editor: Hari Widodo
Disbunak Kalsel untuk BPost
KOPI ROBUSTA-Kepala Disbunak Kalsel, Hj Suparmi Menunjukkan tumpang sari kopi robusta dan cabe yang dilakukan petani di Karangintan, Kabupaten Banjar, Sabtu (6/9/2025). 

BANJARMASINPOST.CO.ID, MARTAPURA- Marsitah (42) salah satu petani di Kecamatan Karangintan Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan mengembangkan kopi robusta dengan sistem tumpang sari bersama tanaman lombok.

Meski, kopi robustanya belum panen. Tapi dia sudah senang di atas lahan seluas satu hektar lebih sudah bisa melihat kopi yang ditanamnya sudah tumbuh cukup besar dan siap berbuah.

"Alhamdulillah, selain cabai juga kita bisa nantinya memanen kopi," kata Marsitah, Sabtu (6/9/2025).

Kini, Dinas Perkebunan Kalsel tengah menggerakkan Program Pengembangan Kopi Diversifikasi Terintegrasi (Bangkodin).

Baca juga: UMKM KALSEL: Dari Rumah ke Usaha, Kedai Kopi Berkawan Berawal dari Kebiasaan Ngumpul Bareng

Program ini menjadi langkah visioner untuk mengangkat potensi kopi lokal, khususnya varietas robusta, agar tidak hanya dikenal di pasar domestik, tetapi juga mampu bersaing di tingkat global. 

Pemilihan robusta bukan tanpa alasan. Tanaman ini terbukti tangguh, mudah beradaptasi di berbagai kondisi lahan, serta memiliki cita rasa khas yang kian diminati para penikmat kopi. 

Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalimantan Selatan, drh. Suparmi, MS, menegaskan bahwa kopi tidak hanya sekadar minuman, melainkan bagian dari strategi besar pembangunan daerah. 

“Industri kopi punya potensi luar biasa. Kalau dikelola serius, ini bukan hanya meningkatkan pendapatan petani, tapi juga membuka peluang kerja baru serta memperkuat daya saing daerah," ujarnya. 

Baca juga: Panen Jagung dan Kopi Robusta, Gubernur Kalsel Apresiasi Kebun Edukasi Rektor ULM

Menurutnya, hal ini dengan misi Gubernur Kalimantan Selatan, H Muhidin, yang menekankan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan, merata, dan berbasis syariah.

Pengembangan kopi robusta diharapkan menjadi motor penggerak baru dalam memperkuat ketahanan ekonomi masyarakat. (Banjarmasinpost.o.id/Nurholis Huda)

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved