Ibu dan Anak Ditemukan Tergantung

Dugaan Warga Akhiri Hidup dengan Seutas Tali di Parigi HSS, Pintu Rumah Semua Terkunci 

Kejadian ibu dan anak meninggal dunia diduga akhirnya hidup dengan seutas tali di rumahnya di Desa Parigi, Kecamatan Daha Selatan

Penulis: Adiyat Ikhsan | Editor: Edi Nugroho
Banjarmasinpost.co.id/adiyatikhsan 
MENINGGAL-Lokasi kejadian ibu dan anak meninggal dunia diduga akhiri hidup dengan seutas tali di Desa Parigi, Kecamatan Daha Selatan, HSS, Kamis (9/10:2025). Dugaan Warga Akhiri Hidup dengan Seutas Tali di Parigi HSS, Pintu Rumah Semua Terkunci  

BANJARMASINPOST.CO.ID, KANDANGAN - Kejadian ibu dan anak meninggal dunia diduga akhirnya hidup dengan seutas tali di rumahnya di Desa Parigi, Kecamatan Daha Selatan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) telah ditangani pihak berwajib dan keluarga.

Saat ini, keduanya telah pulang dari pemeriksaan dari Rumah Sakit Daha Sejahtera dan dibawa ke rumah kerabat yang tidak jauh dari rumah korban tempat menyewa, Kamis (9/10/2025).

Berdasarkan informasi dilapangan, korban ibu MA (35) dan anak laki-laki MR berusia 1,8 tahun warga Desa Parigi.

Korban memiliki tiga orang anak, yang meninggal dunia ini, merupakan anak paling kecil.

Baca juga: BREAKING NEWS- Ibu dan Anak di Desa Parigi HSS Ditemukan Tergantung, Ini Kata Camat Daha Selatan 

Baca juga: BREAKING NEWS: Belasan Siswa SMA IT Assalam Martapura Diduga Keracunan MBG, Dilarikan ke RSUD Raza

Saat ditemukan, anak korban yang nomor dua, pulang dari sekolah dan ingin masuk ke dalam rumah, tetapi kondisi rumah tidak bisa dibuka, karena pintu dan jendela terkunci.

Diceritakan Muhammad, tetangga korban yang pertama kali menemukan keduanya. Ia, mendobrak pintu rumah tersebut, setelah mengintip dari lubang, karena posisi kedua tergantung di ruang tengah.

“Waktu kejadian, anaknya pulang sekolah, tetapi tidak bisa masuk karena terkunci, saya cek lewat lobang ventilasi pintu, keduanya sudah di atas lantai makanya langsung di dobrak setelah melihat kondisinya tadi,” katanya, sore ini.

Muhammad setelah itu, berteriak untuk meminta pertolongan dengan warga sekitar, sedangkan anak kedua tadi menangis, kejadian itu sekitar pukul 13.30 wita.

“Kalau anak pertama sekolah juga di pesantren. Mencoba memanggil tadi anak kedua,” terangnya.

Sementara, suami daru korban MA tadi sedang berjualan ke tempat lain. 

Menurut informasinya, ayah ini merupakan pedagang pecah belah yang biasanya membawa barang dagangan ke desa-desa sampai ke kecamatan lain di HSS.

Saat itu, suami korban dikabari oleh rekanan relawan yang ditemui sedang berada di Kecamatan Simpur.

(Banjarmasinpost.co.id/Adiyat Ikhsan)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved