Berita Banjar

Tampil Maksimal, Kafilah Asal Sungaiparing Martapura Kalsel Ini Mulai Berlomba di STQH Kendari

Kafilah Kalimantan Selatan telah menapaki bumi Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara. Mereka pun mulai mengikuti Seleksi Tilawatil

Penulis: Nurholis Huda | Editor: Edi Nugroho
Istimewa
HAFIZAH 30 JUZ - Nuriah, hafizah 30 juz asal Kabupaten Banjar, yang turut berlaga di STQH Kendari. Tampil Maksimal, Kafilah Kalsel Asal Sungaiparing Martapura Ini Mulai Berlomba di STQH Kendari 

BANJARMASINPOST.CO.ID-Kafilah Kalimantan Selatan telah menapaki bumi Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara.

Mereka pun mulai mengikuti Seleksi Tilawatil Quran dan Hadist (STQH), Minggu (12/10).

Salah satu peserta ajang yang berlangsung hingga 17 Oktober 2025 tersebut adalah Nuriah. "Mohon doanya," pinta hafizah muda asal Kelurahan Sungaiparing Kecamatan Martapura Kabupaten Banjar tersebut saat dihubungi BPost, Minggu.

Dia menyatakan akan berusaha tampil maksimal. Terlebih Nuriah telah melakukan latihan intensif di banua. Caranya murojaah yakni dengan bantuan teman dan juri lokal. Sedang untuk keseharian, dia mengetes hafalan dengan sang ibu. Ibunya bertindak bak juri.

Baca juga: Kebakaran Dinihari di Pandahan Tanahlaut, Lima Rumah Ludes Dilalap Api

Baca juga: Edarkan Sabu Lintas Provinsi, Dua Pria Diamankan Satresnarkoba Polres Tabalong di Kalsel dan Kalteng

Dalam dunia MTQ dan STQ di Kalsel, nama Nuriah binti Akhmad Jurian Argha tidaklah asing. Bahkan pada MTQN XXXVI di Martapura, dia mampu menorehkan nilai sempurna atau nilai 100 pada lomba hafalan 30 juz. Nuriah mengungguli Aisyah Aulia Nabila asal kafilah Banjarbaru dengan nilai 94,66 yang meraih peringkat dua dan Khansa asal Tabalong dengan nilai  93,33 di urutan tiga.

Nuriah juga mengasah hafalannya di Pondok Pesantren Darussalam, Martapura, tempatnya menimba ilmu.

“Dua bulan sebelum training center Pemerintah Kabupaten Banjar, saya terus latihan. Latihan setiap hari. Latihannya simulasi tampil di hadapan juri,” ujar Nuriah.

Semua ini bukan hal baru bagi Nuriah. Dia sudah terbiasa tampil di depan juri MTQ dan ajang lainnya di berbagai level sejak 2011.

Pada Februari 2024, dia bahkan tampil di MTQ Internasional Ke-40 di Teheran, Iran, mewakili Indonesia dalam lomba hafalan 30 juz. Ketika itu Nuriah meraih juara III, satu-satunya wakil Indonesia yang masuk tiga besar. Nuriah harus mengakui keunggulan Roya Fadaeli dari Iran sebagai juara satu dan Mimoune Badhgi dari Nigeria di posisi kedua.

“Alhamdulillah, ini menjadi pengalaman berharga dan motivasi besar bagi saya dan teman-teman sesama penghafal Quran,” katanya.

Meski telah mengoleksi deretan prestasi sejak 2015, termasuk juara 1 MHQ 20 juz, STQ Nasional 2021 dan Harapan 2 MHQ 30 juz MTQ Nasional 2022, Nuriah tetap rendah hati.

“Harapan saya bisa terus menjaga hafalan, selalu murojaah dan memanfaatkan apa yang Allah titipkan untuk kebaikan,” ucap Nuriah.

Dikutip tribunnewssultra.com, pembukaan STQH dilakukan Menteri Agama Nasaruddin Umar, mewakili Presiden Prabowo Subianto. Acara berlangsung di kawasan Tugu Religi Sultra atau eks MTQ Kendari, Kelurahan Korumba, Kecamatan Mandonga, yang merupakan ‘jantung’ ibu kota Sultra.

Tugu setinggi 99 meter ini dibangun pada 2004 dalam rangka MTQ Nasional XXI Tahun 2006. (banjarmasinpost.co.id/nurholis huda).

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved