Menengok Kerajinan Limbah Laut Desa Teluk Gosong Kotabaru, Hariah Sulap Cangkang Kerang Jadi Cuan

BANJARMASINPOST.CO.ID, KOTABARU - Berawal dari sekedar hobi merangkai limbah laut berupa kerang dan cangkang terumbu karang, kreasi Hariah berujung keterusan.

Bukan tanpa alasan, sebab kreasi cangkang kerang yang dulunya tak dihiraukan kini mejadi cuan.

Berbagai karya kerajinan dihasilkan warga Desa Teluk Gosong, Kecamatan Pulaulaut Timur, Kabupaten Kotabaru ini.

Mulai dari figura, cermin, kital tisu dan souvernir lainnya. 

Dituturkan Hariah, awal mula mengerjakan kerajinan ini terinprirasi kawan yang terlebih dahulu juga menggeluti hal yang sama.

"Jadi teman itu mencari bahan limbahnya di desa kami, jadilah saya juga coba-coba menyalurkan hobi,"ujarnya, Rabu (29/10/2025).

Baca juga: BREAKING NEWS- 1.560 Kendaraan Dinas di Banjarbaru Menunggak Pajak, Tim Tagih Super PKB Dibentuk

Baca juga: Dapur MBG Landasanulin Utara Banjarbaru Ditutup, Siswa SMPN 10 Dapati Ulat di Hamburger

Sekilas, karyanya Hariah juga tidak begitu rumit untuk dikerjakan. 

Mulai dari mencari limbah di sekitar kawasan pesisir Desa Teluk Gosong kemudian merendamnya di air dengan HCL.

Setelah bersih cangkang kerang sudah siap untuk di rangkai pada potongan plywood atau figura sebagai media.

Penggunaan lem Fox putih jadi bahan perekat dan cairan couting yang berfungsi sebagai pelapis tanpa menghilangkan warna alami cangkang kerang.

"Untuk finishing, ini tegantung imajinasi masing-masing, tinggal menyesuaikan medianya," ucap Hariah.

Dalam sepekan, jika memang tinggi permintaan, ia bersama lima orang lainnya bisa membuat hingga 100 pieces.

Adapun kisaran per item dijual mulai 50 ribu rupiha, ratusan ribu hingga jutaan rupiah. Tergantung tingkat kesulitan dan ukurannya.

Guna mengasah imajinasi pelanggan yang ingin menata sesuai selera, pihaknya juga menjual per paket lengkap. Tentunya dengan harga yang jauh lebih terjangkau.

Hingga kini, selain mampu menjadikan limbah laut bernilai ekonomis, Hairiah juga membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat sekitar, terutama untuk jasa merangkai.

(Banjarmasinpost.co.id/MuhammadTabri)