UMKM KALSEL: Roti Aurel Bakery, 10 Tahun Jadi Teman Lidah Warga Banjarmasin

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Toko Roti Aurel Bakery berdiri sejak tahun 2015 silam hingga sekarang merupakan milik seorang lelaki bernama R. Sentot Nugroho yang akrab disapa Shensen.

Lelaki berusia 47 tahun tersebut mengawali usaha ini bermodalkan keahlian dalam meracik adonan roti-rotian, cake and bread.

Sudah sepuluh tahun toko roti Aurel Bakery menjadi teman lidah warga Banjarmasin.

Tentu Shensen yang berkecimpung di industri bakery menjumpai kondisi beragam baik penuh suka cita maupun sebaliknya duka dan lara.

Baca juga: UMKM Kalsel: Stik Amplang Umar Asri Tembus Toko Modern di Kotabaru 

Ia mengaku memang suka dengan usahanya tersebut karena bisa bebas mengambil keputusan dalam perjalanan bisnisnya.

Selain itu juga ada potensi mencapai hasil yang maksimal dalam prosesnya.

Belum lagi banyak kesempatan terbuka untuk menciptakan produk-produk baru.

Di satu sisi, lelaki yang berprofesi sebagai koki atau juru masak tersebut juga menemui beragam duka dalam perjalanan usaha ini.

Mulai dari pendapatan yang naik turun, kegagalan hingga kebangkrutan dalam berbisnis.

“Dukanya juga banyak seperti ketidakpastian pendapatan yang selalu berubah, resiko kegagalan dan kebangkrutan, tingkat stress yang tinggi karena harus mengurus semua urusan bisnis dari awal hingga akhir, dan memikul tanggung jawab yang besar, “ katanya kepada Banjarmasinpost.co.id pada Jumat (31/10/2025).

Keahlian tersebut ia dapatkan dari proses belajar di sebuah perusahaan retail yang menjadi tempatnya bekerja.

Kemudian, ia berinisiatif mendirikan toko roti yang dinamai Aurel Bakery beralamat di Jalan HKSN Nomor 3, Kelurahan Alalak Utara, Kecamatan Banjarmasin Utara, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

Baca juga: UMKM Kalsel : Geluti Jasa MUA di Balangan, Gusti Pernah Buka Jasa Make Up Wisuda Saat Mahasiswa

Adapun asal-usul Aurel Bakery itu tercipta berasal dari nama anak Shensen sendiri.

Pendapatan pun diakuinya tidak menentu dalam setiap bulannya.

Dulu ia sempat memperkerjakan tujuh orang karyawan namun keadaan berbeda setelah virus Covid-19 menyerang.

Kini hanya tersisa satu karyawan saja yang masih dipertahankan untuk membantunya mengurus toko roti tersebut. (Banjarmasinpost.co.id/Kristin Juli Saputri)