Berita HST

Diduga Terseret Arus, Bocah di Pandawan HST Ditemukan Tak Bernyawa di Bawah Jembatan

Seorang bocah di Desa Jatuh Kabupaten Hulu Sungai Tengah tewas setelahd iduga jatuh dan terseret arus

Penulis: Stanislaus Sene | Editor: Irfani Rahman
Foto Ist Polsek Pandawan
TEMPAT KORBAN TENGGELAM -Lokasi Bocah tenggelam di Kecamatan Pandawan., Kabupaten HST 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BARABAI-Suasana duka menyelimuti Desa Jatuh, Kecamatan Pandawan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Kalimantan Selatan Minggu, (2/11/2025) .

Seorang anak laki-laki berusia tujuh tahun ditemukan meninggal dunia di aliran sungai desa setempat setelah sebelumnya dilaporkan hilang terseret arus saat mandi.

Korban diketahui berinisial MRA  (7), warga Desa Banua Batung, RT 05 RW 03, Kecamatan Pandawan.

Berdasarkan laporan pihak kepolisian dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) HST, peristiwa tragis itu bermula sekitar pukul 09.15 WITA ketika korban bersama saudara kandungnya berada di tepi sungai Desa Jatuh.

Menurut keterangan saksi, awalnya korban diminta untuk tetap berada di tabing sungai. Namun tidak lama kemudian, korban diketahui mandi di sungai sendirian.

Baca juga: Ini Kondisi Terakhir Air Sungai Barabai HST Kalsel Pasca Hujan Deras

 Baca juga: Kebakarakan di Belitung Laut Banjarmasin Ludeskan Satu Rumah, Saksi Sebut Api Membesar dengan Cepat

Saat keluarganya kembali untuk menjemput, korban sudah tidak terlihat lagi di lokasi. Warga sekitar yang mendapat kabar tersebut segera melakukan pencarian di sepanjang aliran sungai.

“Pihak keluarga menemukan sandal dan sepeda korban di sekitar tempat kejadian. Dugaan sementara korban terseret arus sungai yang saat itu cukup deras,” ujar Kapolres HST AKBP Jupri JHP Tampubolon melalui Kapolsek Pandawan Iptu Mulyanto, Minggu siang.

Setelah dilakukan penyisiran oleh warga bersama aparat desa, sekitar pukul 12.45 WITA korban ditemukan tersangkut di bawah jembatan warga Desa Jatuh.

Tim gabungan yang terdiri dari BPBD, TNI, Polri, Tagana, relawan, dan warga segera mengevakuasi korban ke RS H Damanhuri Barabai untuk mendapatkan pertolongan medis. Namun sesampainya di rumah sakit, korban dinyatakan telah meninggal dunia.

“Dari hasil pemeriksaan tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Keluarga juga menolak dilakukan tindakan medis otopsi dan menganggap kejadian ini sebagai musibah,” tambah Kapolsek Pandawan.

Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD HST, Ahmad Apandi melalui Kasi Kedaruratan dan Logistik, Fitriadinoor menjelaskan, tim BPBD menerima laporan warga sekitar pukul 10.33 WITA dan langsung menurunkan petugas ke lokasi untuk membantu pencarian.

“Sejak laporan diterima, tim langsung dikerahkan ke lapangan. Proses pencarian melibatkan berbagai unsur seperti TNI, Polri, Tagana, relawan gabungan, pemerintah desa, dan masyarakat sekitar. Sekitar tiga jam setelah laporan awal, korban akhirnya ditemukan dalam kondisi sudah tidak bernyawa,” jelas Fitriadinoor.

Ia mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati dan memperhatikan anak-anak ketika bermain di area sungai, terutama pada musim hujan seperti saat ini yang membuat debit air meningkat dan arus menjadi deras.

“Air sungai di wilayah Pandawan dan sekitarnya beberapa hari terakhir memang mengalami peningkatan. Kami mengingatkan agar warga tidak lengah dan selalu mengawasi anak-anak saat bermain di sekitar aliran air,” ujarnya.

Peristiwa ini menambah daftar kasus anak tenggelam di wilayah HST akibat kelalaian bermain di sungai. Warga Desa Jatuh dan Banua Batung tampak berduka, sementara pihak keluarga telah membawa jenazah korban ke rumah duka untuk dimakamkan. 

(Banjarmasinpost.co.id/Stanislaus sene) 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved